Disutradarai oleh: Arfan Sabran
Penulis Skenario: Arfan Sabran, Alwi Shihab, Erwin Wu
Durasi: ± 105 menit
Genre: Drama Komedi Romantis Budaya
Produksi: Starvision Plus
Bahasa: Indonesia (logat Bugis-Makassar)
Sinopsis Film Jodoh 3 Bujang (2025)
Film ini mengangkat kisah nyata dari Sulawesi tentang tiga saudara laki-laki—Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong)—yang diminta oleh orang tua mereka untuk menikah secara bersamaan. Hal ini dilakukan demi menghemat biaya pernikahan adat Bugis yang terkenal mahal, terutama karena kewajiban “uang panai”.
Namun, mimpi indah itu segera berubah menjadi tantangan besar ketika Fadly, sang sulung, tiba-tiba ditinggalkan calon istrinya yang dijodohkan ulang dengan pria lebih mapan. Di tengah tekanan keluarga dan waktu yang semakin sempit, Fadly harus segera mencari pengganti jika tak ingin pernikahan kembar itu gagal total.
Ulasan Mendalam: Antara Budaya, Komedi, dan Kritik Sosial
Jodoh 3 Bujang adalah upaya pertama Arfan Sabran dalam menyutradarai film fiksi setelah dikenal melalui dokumenter seperti The Flame dan Inninawa. Walau belum sempurna, film ini berhasil menghadirkan nuansa lokal yang kuat dan menyuguhkan konflik yang dekat dengan realita masyarakat Sulawesi Selatan.
Kekuatan Cerita
Yang membuat film ini menonjol adalah kemampuannya dalam menggabungkan tradisi adat (seperti uang panai dan pernikahan kembar) dengan problematika modern seperti dating apps, tekanan sosial, dan relasi antar generasi. Naskahnya cukup padat dan multilapis—menyisipkan pepatah Bugis, nilai-nilai religius, hingga dinamika persaudaraan yang emosional.
Namun, penyelesaian konfliknya terasa sedikit terburu-buru, dengan perkembangan hubungan Fadly dan Rifa yang kurang terbangun secara organik.
Pemeran & Akting
Jourdy Pranata sebagai Fadly tampil cukup solid, berhasil membawa beban karakter utama dengan ekspresi emosional yang relatable. Rey Bong dan Christoffer Nelwan sebagai adik-adiknya memberikan warna yang seimbang, meski kadang masih terasa kaku dalam beberapa adegan dramatis.
Musdalifah Basri sebagai Surti layak disebut sebagai scene-stealer. Perannya yang ringan namun tajam menjadikan film ini punya momen komedi yang benar-benar berhasil. Sementara itu, penampilan Cut Mini dan Arswendy Bening Swara sebagai orang tua Fadly menambah lapisan emosi yang kuat.
Aspek Teknis: Sinematografi, Musik, & Dialog
Pengambilan gambar dan sinematografi dalam film ini cukup memikat. Lokasi-lokasi di Sulawesi dieksplorasi dengan indah dan menghadirkan visual yang autentik. Pilihan musik tradisional dan scoring modern menyatu dengan baik, membangun suasana komedi dan drama secara seimbang.
Namun, dialog dengan logat Bugis yang diucapkan oleh aktor non-Makassar terkadang kurang natural, bahkan ada beberapa inkonsistensi dialek.
Rating Akhir: ⭐⭐⭐⭐ (4/5)
Aspek | Nilai (1-5) |
---|---|
Alur Cerita & Naskah | 3.5 |
Akting & Karakterisasi | 4 |
Sinematografi | 4.5 |
Nilai Budaya & Lokalitas | 5 |
Humor & Hiburan | 3.5 |
Penyutradaraan | 3.5 |
Musik & Audio | 4 |
Rata-Rata Keseluruhan | 4/5 |
Ketersediaan Streaming
(Saat artikel ini ditulis pada Juni 2025), film Jodoh 3 Bujang belum tersedia untuk ditonton secara online melalui layanan streaming di Indonesia.
Namun, berdasarkan distribusi film-film Starvision sebelumnya seperti Yowis Ben, Uang Panai, dan Komang, besar kemungkinan film ini akan segera hadir di platform seperti:
- Netflix Indonesia
- VIU
- KlikFilm
- Prime Video
- Disney+ Hotstar Indonesia (kemungkinan kecil)
Pantau halaman JustWatch untuk update ketersediaan streaming:
👉 https://www.justwatch.com/id/movie/jodoh-3-bujang-2025
Kesimpulan: Layak Ditonton?
Film Jodoh 3 Bujang menyuguhkan kisah yang ringan namun kaya akan nilai budaya. Ia tidak sempurna, tapi memberikan pengalaman yang menyenangkan dan reflektif—terutama bagi penonton yang familiar dengan budaya Bugis atau yang penasaran dengan bagaimana cinta dan tradisi bertemu di tengah tuntutan zaman modern.
Komedinya segar (walau tak selalu mengena), dramanya menyentuh (meski kurang klimaks), dan penyampaian budayanya jujur serta mengedukasi. Ini film yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga atau teman—terutama bagi yang ingin menyelami kebudayaan lokal lewat layar lebar.
Yuk, Dukung Film Lokal!
Kalau kamu pecinta film Indonesia, terutama yang mengangkat kearifan lokal dan budaya Nusantara, film Jodoh 3 Bujang patut kamu tonton. Meski saat ini belum tersedia online, pantau terus platform streaming favoritmu dan jangan lupa bagikan pengalaman nontonmu!
Sudah nonton di bioskop? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar blog ini atau tag film ini di sosial media!