Nonton dan Review Film Winter Spring Summer or Fall (2024): Manis, Klise, Tapi Menghangatkan
Winter Spring Summer or Fall (2024)

Nonton dan Review Film Winter Spring Summer or Fall (2024): Manis, Klise, Tapi Menghangatkan

Diposting pada

Film remaja romantis Winter Spring Summer or Fall (2024) adalah karya debut penyutradaraan Tiffany Paulsen yang menyajikan kisah cinta anak SMA dalam empat musim kehidupan. Film ini menyentuh tema-tema klasik: pertemuan tak terduga, perbedaan karakter, dan cinta yang tumbuh perlahan namun intens. Diperankan oleh dua bintang muda Jenna Ortega sebagai Remi dan Percy Hynes White sebagai Barnes, film ini mengambil pendekatan sederhana untuk menyampaikan pesan besar: cinta bisa hadir kapan saja—musim apa pun.


Sinopsis dan Latar Cerita

Remi Aguilar dan Barnes Hawthorne adalah dua remaja yang sangat berbeda. Remi, si perfeksionis cerdas, hidup dalam aturan dan rencana masa depan. Barnes, sebaliknya, adalah si pemalas berjiwa bebas yang lebih suka menikmati momen. Mereka bertemu secara kebetulan di musim dingin, dalam adegan perkenalan yang begitu “klise” di atas kereta, tapi tetap manis. Dari situ, kisah cinta mereka terjalin selama empat hari dalam empat musim—masing-masing mewakili titik balik dalam hubungan mereka.


Akting Para Pemeran: Chemistry vs Karakterisasi

Akting Jenna Ortega sebagai Remi terasa cukup kaku di awal, seperti karakter yang hidup dalam skrip ketat tanpa banyak ruang untuk improvisasi emosi. Sebaliknya, Percy Hynes White sebagai Barnes menyajikan dinamika karakter yang lebih berkembang—dari awkward, jenaka, hingga menjadi sosok yang lebih dewasa dan kompleks. Chemistry mereka memang ada, namun tidak selalu terasa meyakinkan. Di beberapa momen penting, terutama menjelang akhir film, barulah terlihat kilau emosi yang lebih tulus dan alami.


Poin Plus: Visual, Musik, dan Nuansa Nostalgia

Salah satu kekuatan film ini terletak pada visual sinematik dan penggunaan warna serta pencahayaan yang apik. Meski ini adalah film indie dengan anggaran terbatas, tata sinematografi justru tampil maksimal. Musik latar, khususnya lagu original “What Are You Doing Later?”, memberikan sentuhan emosional tambahan yang pas, walau tidak terlalu menonjol. Atmosfer nostalgia dan gaya penceritaan lambat membuatnya mirip seperti diary remaja yang dihidupkan dalam gambar bergerak.


Alur dan Penulisan Naskah: Klise Tapi Penuh Usaha

Film ini tidak lepas dari jebakan klise film remaja: konflik yang mudah ditebak, transformasi karakter yang terasa terburu-buru, serta dialog yang terkadang terlalu skrip-driven. Salah satu kritik paling menonjol ada di bagian akhir film yang mengulang plot dengan cara yang agak janggal dan membingungkan. Namun, di sisi lain, film ini tetap berusaha menyampaikan pesan-pesan tentang pertumbuhan, pilihan hidup, dan emosi pertama dalam cinta.


Kelebihan dan Kekurangan Winter Spring Summer or Fall

Kelebihan:

  • Visual yang indah dan sinematik
  • Performa kuat dari Percy Hynes White
  • Tema sederhana namun relevan
  • Cocok untuk penonton muda yang mencari feel-good movie

Kekurangan:

  • Tempo alur yang tidak konsisten
  • Karakterisasi Remi terlalu satu dimensi
  • Dialog cenderung dibuat-buat
  • Ending terasa terburu-buru dan kurang menyentuh

Platform Streaming: Di Mana Bisa Nonton?

Untuk saat ini, Winter Spring Summer or Fall (2024) tersedia di dua platform streaming:

Kedua layanan ini mendukung penonton di Indonesia, jadi kamu bisa langsung mengaksesnya untuk menyaksikan film ini secara legal.


Rating Film Winter Spring Summer or Fall (2024)

Saya memberikan rating 3.5 dari 5 bintang untuk film ini.

Ini bukan film yang akan mengubah genre romansa remaja, tetapi tetap layak ditonton, terutama bagi penggemar Jenna Ortega dan mereka yang ingin merasakan romansa ringan dengan sentuhan musim yang indah.


Apakah Film Ini Layak Ditonton?

Jawabannya: ya, jika kamu mencari sesuatu yang ringan, penuh visual indah, dan nostalgia masa muda. Meski tidak sempurna dari segi naskah dan pengembangan karakter, film ini punya cukup hati untuk membuat kita tersenyum dan mengingat kembali cinta pertama kita. Namun jika kamu penggemar cerita yang kompleks dan anti-klise, kamu mungkin akan merasa ini terlalu “aman”.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Siapa sutradara Winter Spring Summer or Fall (2024)?
Tiffany Paulsen, dalam debut penyutradaraannya.

Apakah film ini cocok untuk semua umur?
Ya, film ini tergolong aman untuk remaja dan dewasa muda.

Apa highlight terbaik dalam film ini?
Chemistry karakter utama dan kualitas visual yang sangat baik untuk ukuran film indie.

Dimana bisa menonton film ini secara legal di Indonesia?
Film ini tersedia di Apple TV dan Amazon Prime Video. Klik link ini untuk Amazon: https://amzn.to/4lNyILe

Apakah film ini punya ending bahagia?
Ending-nya cukup menggantung namun menyisakan harapan dan makna.

Apa lagu terbaik dalam film ini?
“What Are You Doing Later?” menjadi lagu orisinil yang melekat dengan suasana film.


Kesimpulan: Nostalgia Remaja dalam 4 Musim

Winter Spring Summer or Fall bukanlah film remaja yang sempurna. Tapi justru dalam ketidaksempurnaannya, kita bisa menemukan kejujuran dan ketulusan. Ini adalah cerita yang mungkin tidak akan dikenang sepanjang masa, namun cukup hangat untuk disimpan di hati.

Untuk kamu yang suka kisah cinta manis dengan visual cantik, film ini layak jadi tontonan akhir pekan yang menyenangkan.


Sudah siap menonton kisah cinta empat musim yang manis ini? Saksikan sekarang juga melalui Amazon Prime Video dan rasakan sendiri kehangatannya. Jangan lupa share artikel ini jika kamu juga terkesan dengan filmnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *