Rating: ⭐⭐⭐⭐☆ (4/5)
Sutradara: Fleur Fortuné
Penulis: Nell Garfath Cox, Dave Thomas, John Donnelly
Pemain: Elizabeth Olsen, Alicia Vikander, Himesh Patel
Pendahuluan: Distopia di Masa Depan dengan Konsep Revolusioner
Bagaimana jika keputusan untuk memiliki anak tidak lagi berada di tangan kita, tetapi harus melalui proses seleksi ketat oleh negara? The Assessment (2025) adalah film sci-fi psikologis yang menggambarkan dunia di mana hak untuk menjadi orang tua tidak lagi bersifat alami, tetapi harus melalui proses evaluasi ketat. Dalam dunia yang telah dihancurkan oleh perubahan iklim, manusia hidup dalam lingkungan tertutup yang steril, di mana populasi dikendalikan secara ketat untuk mencegah kehancuran lebih lanjut.
Film ini membawa kita ke dalam perjalanan emosional pasangan Mia (Elizabeth Olsen) dan Aaryan (Himesh Patel) yang menjalani proses penilaian selama tujuh hari oleh Virginia (Alicia Vikander), seorang evaluator yang menentukan apakah mereka layak memiliki anak atau tidak. Namun, proses ini berubah menjadi mimpi buruk psikologis yang menguji batas kejiwaan dan moralitas mereka.
Alur Cerita: Ujian yang Berubah Menjadi Teror Psikologis
Di awal film, Mia dan Aaryan tampak sebagai pasangan sempurna dengan kehidupan yang stabil di dalam kubah perlindungan. Mereka memiliki pekerjaan prestisius—Mia bekerja dalam pengembangan tanaman, sementara Aaryan menciptakan hewan peliharaan virtual sebagai pengganti fauna yang telah punah.
Namun, untuk bisa memiliki anak, mereka harus lolos dari serangkaian ujian psikologis dan sosial yang dikendalikan oleh Virginia, seorang evaluator yang misterius dan tegas. Selama tujuh hari, mereka dihadapkan pada skenario-skenario yang tidak terduga, mulai dari tugas domestik hingga situasi sosial yang penuh tekanan.
Seiring berjalannya waktu, Virginia mulai menunjukkan sisi yang lebih manipulatif. Ia menciptakan kekacauan di antara pasangan ini, menguji mereka dengan cara yang semakin tidak manusiawi. Dari ujian moral hingga batas-batas psikologis, film ini menggiring penonton ke dalam ketegangan yang terus meningkat.
Akting dan Penyutradaraan: Permainan Emosi yang Memukau
Alicia Vikander: Manipulatif dan Memukau
Sebagai Virginia, Vikander benar-benar mencuri perhatian. Ia tampil dengan ketenangan yang menakutkan, menampilkan evaluator yang dingin tetapi penuh perhitungan. Karakternya tidak hanya menguji pasangan Mia dan Aaryan, tetapi juga memanipulasi mereka hingga berada di titik kehancuran.
Elizabeth Olsen: Emosional dan Mendalam
Olsen memberikan performa yang luar biasa emosional sebagai Mia. Dari awal yang penuh optimisme hingga ketakutan dan kepasrahan di akhir film, ia membawa penonton dalam perjalanan emosional yang kuat.
Himesh Patel: Keseimbangan di Tengah Kekacauan
Sebagai Aaryan, Patel memainkan karakter yang lebih stabil dan logis, tetapi tetap menunjukkan kerentanan manusiawi saat diuji dalam situasi yang ekstrem.
Sutradara Fleur Fortuné menghadirkan gaya visual yang memukau dengan komposisi gambar yang tajam dan atmosfer distopia yang terasa nyata. Dengan latar yang minimalis tetapi penuh makna, ia berhasil menciptakan ketegangan yang konstan tanpa perlu adegan aksi berlebihan.
Analisis: Pesan Moral yang Mengguncang
The Assessment bukan hanya film sci-fi biasa—ia adalah refleksi dari bagaimana masyarakat mengontrol hak individu, khususnya dalam hal keluarga dan reproduksi.
Film ini menantang penonton dengan pertanyaan mendalam:
- Apakah kita benar-benar layak menjadi orang tua?
- Jika ada sistem yang bisa menilai kelayakan seseorang untuk membesarkan anak, bagaimana kriteria yang adil?
- Sejauh mana manusia rela berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang dianggap sebagai hak alami?
Akhir film yang tragis dan melankolis meninggalkan kesan mendalam. Tidak ada jawaban yang mudah dalam dunia yang dikendalikan oleh sistem yang kejam.
Kelebihan dan Kekurangan
✅ Kelebihan:
✔ Cinematografi yang luar biasa – Visual film ini indah tetapi tetap memiliki aura distopia yang menyesakkan.
✔ Akting yang brilian – Terutama dari Vikander dan Olsen yang benar-benar mendalami peran mereka.
✔ Tema yang kuat dan relevan – Membawa refleksi sosial yang tajam tentang kontrol pemerintah terhadap hak individu.
✔ Tegang dan penuh misteri – Plot berkembang secara perlahan tetapi menarik.
❌ Kekurangan:
❌ Akhir cerita terasa terlalu eksplisit – Film yang semula misterius kehilangan sebagian daya tariknya di bagian akhir ketika semuanya dijelaskan secara gamblang.
❌ Beberapa elemen terasa terlalu dipaksakan – Ada momen tertentu yang terasa seperti manipulasi plot daripada perkembangan alami.
Apakah The Assessment Sudah Tersedia untuk Streaming?
(Saat artikel ini ditulis pada Maret 2025) The Assessment masih belum tersedia di platform streaming di Indonesia. Namun, berdasarkan tren distribusi film dengan genre serupa, kemungkinan besar film ini akan segera hadir di layanan berikut:
- Netflix Indonesia – Netflix sering menghadirkan film-film sci-fi psikologis dengan tema mendalam.
- Amazon Prime Video – Salah satu kandidat kuat mengingat film ini memiliki daya tarik global.
- Disney+ Hotstar – Jika distribusi melibatkan studio besar, film ini bisa hadir di platform ini.
- Catchplay+ atau Bioskop Online – Jika dirilis sebagai tontonan eksklusif di Indonesia.
Untuk pembaruan ketersediaan film ini, Anda dapat memantau langsung di JustWatch.
Kesimpulan: Wajib Ditonton bagi Penggemar Distopia dan Drama Psikologis
Dengan konsep yang cerdas, akting yang memukau, serta visual yang mendalam, The Assessment (2025) adalah film yang layak ditonton bagi pencinta sci-fi distopia dan drama psikologis. Film ini tidak hanya menyajikan ketegangan, tetapi juga membangkitkan pemikiran mendalam tentang hak, kebebasan, dan pengorbanan dalam kehidupan manusia.
🔥 Apakah kamu siap untuk diuji seperti Mia dan Aaryan? Tonton The Assessment dan rasakan ketegangannya!