Sinopsis Singkat Film “Tenung” (2025)
Tenung adalah film horor terbaru Indonesia tahun 2025 yang disutradarai oleh Rizal Mantovani dan diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati dan Dimas Tri Aditiyo. Film ini mengisahkan tentang Ira, seorang gadis muda yang merawat ibunya, Linda, yang mendadak menderita gangguan mental dan fisik setelah diduga terkena santet atau tenung.
Ketika kondisi Linda memburuk dan ia mulai bertingkah seperti orang kesurupan, Ira meminta bantuan saudara-saudaranya, Ara dan Ari. Namun semua terlambat, karena Linda meninggal secara misterius. Mitos lokal menyebutkan bahwa jika jenazah dilompati oleh kucing hitam, arwah akan kembali bangkitβdan itulah yang terjadi. Teror pun dimulai.
Ulasan Pribadi: Potensi Besar yang Gagal Dimaksimalkan
Sebagai penikmat film horor yang telah mengikuti karya Rizal Mantovani sejak awal kariernya, jujur saya katakan bahwa Tenung adalah salah satu film dengan premis paling menarik, namun eksekusi paling mengecewakan di tahun ini.
Cerita: Banyak Potensi yang Terbuang
Adaptasi dari novel Risa Saraswati sejatinya memberikan fondasi cerita yang kuatβtentang trauma keluarga, mitos lokal, dan kutukan supernatural. Sayangnya, naskah film terasa dangkal, terburu-buru, dan tidak mengembangkan karakter secara mendalam.
Penonton tidak diberikan waktu atau ruang untuk menyelami masa lalu Linda, atau memahami kenapa kutukan ini bisa muncul. Bahkan subplot menarik seperti mitos kucing hitam dan arwah gentayangan terasa hanya seperti hiasan, bukan elemen penting dalam narasi.
Penyutradaraan dan CGI: Tidak Konsisten
Rizal Mantovani dikenal dengan gaya visualnya yang teatrikal dan dramatis, tapi dalam Tenung, elemen tersebut justru terkesan keterlaluan dan tidak masuk akal. Adegan Linda yang memiliki banyak tangan dan leher panjang seharusnya jadi titik horor klimaks, tapi malah jadi bahan tertawaan di bioskop.
CGI-nya? Untuk ukuran film horor lokal, masih bisa ditoleransi. Tapi jelas terlihat kasar di beberapa bagian, terutama di momen puncak yang seharusnya menggugah emosi dan ketakutan. Beberapa scene awal cukup menjanjikan secara visual, namun sayangnya tidak ada konsistensi kualitas hingga akhir.
Jumpscare Berlebihan: Horor yang Tidak Horor
Film ini terlalu bergantung pada jumpscare repetitif dan audio menggelegar, seolah penonton tidak cukup pintar untuk merasa takut tanpa lonjakan suara. Alhasil, suasana horor terasa artifisial dan melelahkan. Bahkan, beberapa adegan yang seharusnya menyeramkan justru membuat penonton tertawa karena terlalu dibuat-buat.
Pemeran dan Akting
Tidak semua aspek buruk. Saya harus mengakui bahwa Aisyah Aqilah sebagai Ira tampil cukup solid dan emosional. Namun pemeran lainnya, terutama karakter pendukung, tampak seperti dikorbankan oleh naskah yang lemah. Kurangnya penggalian latar belakang karakter menyebabkan semua tokoh terasa hambar dan tidak punya daya tarik emosional yang kuat.
Unsur Lokal yang Terabaikan
Padahal Tenung punya potensi untuk menggali unsur mistis budaya Indonesia, seperti santet dan mitos kucing hitam, yang bisa jadi kekuatan utama film ini. Tapi sayang, semua itu hanya menjadi tempelan belaka yang tidak dijelaskan dengan baik. Alhasil, cerita terasa tidak logis dan tidak memberi efek mendalam.
Prediksi Ketersediaan Streaming
(Saat artikel ini ditulis pada Juni 2025), film “Tenung” belum tersedia secara resmi di layanan streaming manapun, termasuk di Indonesia.
Namun, jika menilik rekam jejak film horor rilisan MD Pictures sebelumnya, kemungkinan besar Tenung akan segera hadir di platform seperti:
- Netflix Indonesia
- Disney+ Hotstar
- Prime Video
- KlikFilm atau Vidio
Untuk memantau ketersediaannya, kamu bisa langsung cek di JustWatch Tenung.
Akun Media Sosial Resmi
Untuk update terbaru, trailer, dan cuplikan film, kunjungi akun Instagram resminya di sini:
π @tenungfilm
Rating Pribadi: βββββ (2 dari 5 Bintang)
Kenapa 2 bintang?
- β Premis cerita menarik & penuh potensi
- β Visual awal lumayan menjanjikan
- β Naskah tidak matang
- β Jumpscare terlalu berlebihan
- β CGI dan audio tidak konsisten
- β Akting tidak disokong pengembangan karakter yang kuat
Film ini akan mengecewakan bagi pembaca setia novelnya maupun penonton yang berharap horor berkualitas. Tapi bagi yang hanya ingin sensasi “kaget-kagetan” di bioskop, mungkin masih bisa dinikmati.
Kesimpulan
Tenung (2025) adalah contoh film horor Indonesia dengan tema lokal yang kuat tapi dieksekusi setengah hati. Sebagai penggemar genre ini, tentu saya berharap lebih. Elemen mitos, keluarga, dan trauma psikologis sebenarnya bisa digali lebih dalamβsayangnya film ini memilih jalan pintas melalui deretan jumpscare dan visual efek yang tidak seimbang.
Kalau kamu tertarik menonton hanya untuk membandingkan adaptasinya dengan novel, atau penasaran dengan film horor terbaru tanah air, bolehlah tonton. Tapi jangan terlalu berharap banyak.
Penasaran dengan cerita mistis Tenung dan ingin membandingkan dengan novelnya?
Jangan lupa bookmark halaman JustWatch Tenung untuk memantau kapan film ini hadir di streaming.
Yuk, follow juga Instagram resminya di sini biar gak ketinggalan update terbaru.
Sudah nonton filmnya? Tulis pendapat kamu di kolom komentar dan mari diskusi barengβapakah kamu juga merasa film ini lebih lucu dari seram?