Tersedia di: Netflix
Genre: Drama, Fiksi Ilmiah, Komedi Romantis
Durasi: 90 Menit
Sutradara: Chava Cartas
Penulis: Juan Carlos Garzón, Angélica Gudiño
Sinopsis Singkat Our Times
Our Times, atau judul aslinya Nuestros Tiempos, adalah film Meksiko rilisan 2025 yang memadukan elemen perjalanan waktu dengan drama sosial, romansa, dan refleksi feminisme modern. Film ini mengikuti kisah dua ilmuwan fisika dari tahun 1966 — Nora dan Héctor — yang secara tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke tahun 2025. Mereka berdua harus menghadapi dunia baru yang sangat berbeda dari masa mereka, terutama bagi Héctor yang mulai merasa tertinggal ketika Nora menemukan dunia yang lebih menghargai bakat dan peran perempuan.
Alur Cerita: Perjalanan Waktu dan Perubahan Peran Gender
Awalnya, cerita dibuka dengan cukup menarik dan ringan. Nora (Lucero) dan Héctor (Benny Ibarra), pasangan suami-istri sekaligus ilmuwan, sedang menguji mesin waktu yang mereka ciptakan. Namun, bukannya 15 menit ke masa depan, mereka malah melompat 59 tahun ke depan—ke tahun 2025. Mesin rusak, dan mereka pun terjebak.
Sebagai fish-out-of-water comedy, film ini sukses menimbulkan tawa saat Nora dan Héctor mencoba memahami kehidupan modern: dari kondom beraroma, internet, hingga budaya pernikahan terbuka. Namun seiring waktu, film ini mulai menyelipkan pesan kuat soal ketimpangan gender dan nilai emansipasi perempuan.
Nora, yang sebelumnya hanya dianggap sebagai “pendukung” dalam proyek ilmiahnya, kini hidup dalam dunia yang memungkinkannya bersinar. Sementara Héctor, yang terbiasa menjadi pusat perhatian, mulai kehilangan tempatnya — bukan karena dia tidak kompeten, tetapi karena egonya tak mampu menerima perubahan peran sosial.
Feminisme dan Krisis Identitas Maskulin
Salah satu kekuatan naratif film ini adalah bagaimana ia memposisikan perubahan sosial sebagai alat kontras antara masa lalu dan masa kini. Feminisme dalam Our Times tidak digambarkan sebagai antagonis, tetapi sebagai lensa untuk melihat bagaimana dunia memberikan ruang lebih adil bagi perempuan.
Nora tumbuh dan berkembang, menemukan bahwa dirinya memiliki potensi lebih dari sekadar “istri ilmuwan.” Di sisi lain, Héctor kesulitan menerima kenyataan bahwa dulu ia dihargai bukan karena kemampuannya, tapi karena sistem patriarki yang menempatkannya di atas perempuan, bahkan jika mereka lebih cerdas.
Namun sayangnya, pengembangan karakter Héctor terasa dangkal. Daripada memberikan narasi yang kuat tentang transformasi batin, karakter Héctor justru tampak berubah drastis menjadi semacam karikatur pria konservatif yang tak mampu beradaptasi. Potensi dramatis dalam konflik ini kurang tergali, mungkin karena keterbatasan durasi film yang hanya 90 menit.
Akting dan Visual: Kuat di Chemistry, Kurang di Kedalaman
Lucero dan Benny Ibarra tampil meyakinkan sebagai pasangan dari era 60-an yang kebingungan di dunia modern. Chemistry mereka natural, dan beberapa adegan jenaka terasa menyenangkan untuk disimak. Namun ketika konflik mulai menguat, dialog dan adegan emosional terasa terburu-buru dan tidak cukup dalam untuk menggerakkan emosi penonton.
Sinematografi film ini cukup indah, terutama saat memperlihatkan kontras visual antara tahun 1966 dan 2025. Namun visual yang cantik belum cukup untuk menyelamatkan naskah yang terasa seperti menahan diri untuk tidak terlalu menggali tema-tema kompleks yang ingin disampaikan.
Kritik Terhadap Struktur dan Penyampaian
Sebagai film bertema sains-fiksi, Our Times sebenarnya memiliki premis yang kuat dan menarik. Namun pendekatan yang “terlalu menjelaskan” membuat film ini terasa kurang menghargai kecerdasan penonton. Banyak bagian yang seharusnya bisa disampaikan secara visual atau lewat dialog implisit justru dijelaskan secara literal, seakan takut penonton tidak menangkap maksudnya.
Selain itu, akhir cerita juga terkesan membingungkan. Alih-alih menyajikan resolusi yang kuat, film ini justru mengaburkan pesan moralnya. Apakah cinta berarti bersama selamanya, ataukah cinta adalah menerima bahwa jalan hidup bisa berbeda?
Kesimpulan: Layak Ditonton, Namun Tidak Sempurna
Our Times adalah film yang memiliki niat baik dan pesan kuat, terutama dalam konteks emansipasi dan refleksi gender. Namun keterbatasan durasi, pengembangan karakter yang lemah, dan penyampaian yang terlalu on the nose membuat film ini kehilangan potensinya untuk menjadi sesuatu yang lebih mendalam.
Namun, sebagai tontonan ringan dengan sedikit muatan sosial dan visual menarik, film ini tetap layak masuk daftar tontonmu — terutama jika kamu menyukai film bertema perjalanan waktu dengan twist sosial yang menyentuh.
Film Our Times (Nuestros Tiempos) adalah cermin kecil atas bagaimana perubahan zaman bisa mengubah dinamika hubungan dan identitas diri. Meski bukan film yang sempurna, karya Chava Cartas ini tetap memberikan perspektif unik tentang cinta, waktu, dan posisi perempuan dalam sejarah.
Sudah siap menyaksikan kisah cinta yang melintasi waktu dan nilai-nilai?
🎬 Tonton sekarang di Netflix resmi di sini dan temukan sendiri bagaimana waktu bisa mengubah segalanya — bahkan cinta.
Rating Akhir: ⭐⭐½ (2.5/5)
1. Premis Menarik, Tapi Eksekusi Kurang Maksimal
Film ini memiliki konsep awal yang sangat menjanjikan: dua ilmuwan dari tahun 1966 terjebak di masa depan (2025), dan melalui kacamata mereka kita melihat benturan nilai antara zaman dulu dan sekarang. Tema feminisme dan emansipasi perempuan yang dibawa ke dalam cerita perjalanan waktu adalah langkah berani dan unik. Tapi sayangnya, ide ini tidak dikembangkan dengan kedalaman yang layak.
Kenapa ini jadi masalah?
Karena film terasa “ringan” padahal membawa tema berat. Konflik batin Héctor dan transformasi Nora bisa sangat menggugah jika ditulis lebih mendalam — tetapi yang kita dapat adalah perubahan karakter yang terlalu cepat dan dangkal.
2. Akting dan Chemistry Bagus, Tapi Karakterisasi Lemah
Lucero dan Benny Ibarra punya chemistry kuat sebagai pasangan dari masa lalu. Mereka natural, ekspresif, dan bisa membuat penonton percaya bahwa mereka adalah pasangan ilmuwan yang saling mencintai.
Namun:
Perkembangan karakter terutama Héctor sangat terbatas. Alih-alih menunjukkan pergulatan batinnya secara bertahap, ia digambarkan terlalu karikatural—dari pria biasa jadi seperti “aktivis maskulin” dalam waktu singkat. Akibatnya, pesan film jadi kabur dan terasa berat sebelah.
3. Pesan Sosial Kuat, Tapi Disampaikan Terlalu Verbally
Salah satu kelemahan besar film ini adalah pendekatan naratif yang terlalu banyak menjelaskan secara langsung. Alih-alih membiarkan penonton merasakan dan menyimpulkan sendiri perubahan sosial melalui visual dan interaksi karakter, film memilih “menceramahi” dengan dialog yang menjelaskan semua secara literal.
Ini membuat film terasa tidak percaya pada kecerdasan penonton, dan justru menurunkan nilai artistiknya.
4. Durasi Pendek, Tapi Tidak Efisien
Dengan durasi hanya 90 menit, film ini tidak punya cukup waktu untuk mengeksplorasi semua tema besar yang ingin diangkat — mulai dari perubahan zaman, relasi gender, eksistensi diri, cinta, hingga dinamika keluarga. Akibatnya, semuanya terasa dipadatkan, dan sebagian konflik penting hanya “menyentuh permukaan”.
5. Komedi Ringan yang Efektif, Tapi Tidak Konsisten
Beberapa bagian film memang sukses mengundang tawa, terutama saat Nora dan Héctor pertama kali berhadapan dengan teknologi modern atau kebiasaan sosial masa kini. Sayangnya, nuansa komedi ini tidak konsisten dan perlahan hilang saat film mulai masuk ke wilayah drama sosial. Ini menciptakan pergeseran nada yang terasa janggal.