Pendahuluan
Romansa selalu punya daya tariknya sendiri, apalagi jika dibalut dengan latar kota bersejarah seperti Oxford, Inggris. My Oxford Year (2025) adalah film drama romantis terbaru yang tayang di Netflix, diadaptasi dari novel karya Julia Whelan. Disutradarai oleh Iain Morris, film ini dibintangi oleh Sofia Carson (Purple Hearts) dan Corey Mylchreest (Queen Charlotte).
Dari luar, My Oxford Year tampak seperti kisah cinta ringan yang menghangatkan hati—dua orang bertemu secara tak sengaja, jatuh cinta, lalu menjalani hubungan yang manis. Namun, setengah perjalanan cerita, film ini berbelok menjadi kisah yang jauh lebih emosional dan tragis.
Sinopsis Singkat
Anna de la Vega (Sofia Carson), seorang perempuan ambisius asal Amerika, akhirnya mewujudkan mimpinya kuliah di Oxford University untuk mempelajari puisi era Victoria. Kehidupannya terencana rapi hingga ia bertemu Jamie Davenport (Corey Mylchreest), seorang pria Inggris cerdas yang ternyata adalah asistennya di kampus.
Awalnya, hubungan mereka penuh perdebatan dan saling sindir, namun lambat laun berubah menjadi romansa yang menghangatkan hati. Sayangnya, di tengah kebahagiaan itu, Anna mengetahui rahasia besar Jamie—ia mengidap penyakit langka yang mengancam hidupnya. Dari situlah hubungan mereka diuji, memaksa keduanya membuat pilihan yang sulit antara cinta, masa depan, dan kebebasan memilih jalan hidup sendiri.
Kekuatan Film
- Chemistry Pemeran Utama
Sofia Carson dan Corey Mylchreest berhasil memerankan pasangan yang awalnya berseberangan menjadi saling jatuh cinta. Adegan-adegan di mana mereka saling menggoda terasa alami, meskipun beberapa penonton mungkin merasa Sofia Carson cenderung memerankan karakter yang mirip di film-film sebelumnya. - Latar Oxford yang Memukau
Pemandangan gedung-gedung klasik Oxford, jalanan batu, dan suasana kota kecil di Inggris menjadi nilai tambah besar. Visualnya seperti kartu pos hidup yang mempercantik layar. - Perubahan Nada Cerita yang Mengejutkan
Twist di pertengahan film—terkait penyakit Jamie—mengubah suasana dari romansa ringan menjadi drama emosional. Perubahan ini membuat film terasa lebih kompleks.
Kelemahan Film
- Pengembangan Karakter Kurang Dalam
Meski ide cerita potensial, hubungan Anna dan Jamie terasa terburu-buru berkembang. Penonton kurang diberi waktu untuk benar-benar percaya pada kedalaman cinta mereka sebelum tragedi datang. - Tropes yang Terlalu Familiar
Tema cinta yang dibayangi penyakit serius bukanlah hal baru. Film ini jelas mengingatkan pada Me Before You atau The Fault in Our Stars, namun tidak memberikan inovasi berarti. - Akhir yang Terburu-buru
Babak terakhir film terasa seperti dipercepat, mengurangi bobot emosional yang sebenarnya bisa lebih menghantam hati penonton.
Rating Akhir: ⭐⭐⭐ (3/5)
Aspek Penilaian | Nilai (1-5) | Keterangan |
---|---|---|
Alur Cerita | ⭐⭐⭐ | Menarik, tetapi klise dan terburu-buru di akhir. |
Akting | ⭐⭐⭐⭐ | Chemistry kuat, meski karakter Sofia kurang segar. |
Sinematografi | ⭐⭐⭐⭐ | Oxford divisualisasikan dengan indah dan elegan. |
Emosi & Kedalaman | ⭐⭐⭐ | Mengharukan, tetapi tidak sepenuhnya menyentuh hati. |
Originalitas | ⭐⭐ | Banyak dipengaruhi film romantis serupa. |
Rata-rata Rating: ⭐⭐⭐ (3/5)
Tempat Streaming di Indonesia
My Oxford Year tersedia secara eksklusif di Netflix.
Tonton langsung di sini: Nonton My Oxford Year di Netflix
Kesimpulan
My Oxford Year adalah film yang cocok untuk kamu yang suka kisah cinta berlatar tempat indah dengan bumbu drama emosional. Meskipun memiliki kelemahan di pengembangan cerita dan eksekusi akhir, film ini tetap mampu memberikan hiburan yang hangat—terutama bagi pecinta romansa tragis.
Film ini mungkin tidak akan menjadi romansa legendaris yang diingat sepanjang masa, namun bagi penonton yang mencari tontonan santai dengan visual indah dan kisah yang mengaduk perasaan, ini adalah pilihan yang layak.
Kalau kamu suka Me Before You atau The Fault in Our Stars, ada kemungkinan besar kamu akan menyukai My Oxford Year. Siapkan tisu, segelas teh hangat, dan nikmati kisah cinta yang manis sekaligus memilukan ini di Netflix.
Sudah nonton? Bagikan pendapatmu di kolom komentar blog ini!