Nonton dan Review Film Mountainhead (2025): Satir Gelap Dunia Teknologi di Tengah Krisis Global

Sinopsis Mountainhead (2025)

Mountainhead adalah film drama psikologis karya Jesse Armstrong, pencipta serial legendaris Succession, yang kembali dengan gaya khasnya: sinis, tajam, dan menggugah pikiran. Film ini menceritakan kisah empat sahabat miliarder yang berkumpul di sebuah rumah modern mewah di tengah pegunungan, saat dunia di luar tengah menghadapi krisis global—kerusuhan sosial, runtuhnya ekonomi, dan kehancuran sistemik.

Pertemuan yang awalnya bertujuan “melepas penat” berubah menjadi perdebatan filosofis, bisnis, dan ego antar tokoh. Semua berlangsung dalam satu lokasi yang semakin terasa sempit dan menyesakkan, mencerminkan betapa rapuhnya dunia yang dibangun oleh para “visioner” ini.

---

Pemeran dan Karakter

• Steve Carell sebagai Randall: Seorang venture capitalist tua yang keras kepala dan hidup dalam delusi kebesaran dirinya.
• Cory Michael Smith sebagai Venis: CEO sosial media dengan gaya “Muskian”, sinis dan tidak tahu diri.
• Ramy Youssef sebagai Sam: Pengembang sistem AI, satu-satunya karakter yang tampak memiliki hati nurani.
• Jason Schwartzman sebagai Hugo “Soups” Van Alk: Tuan rumah, miliarder termiskin di antara mereka, penuh ambisi spiritual semu.

---

Gaya dan Sutradara: Armstrong Kembali ke Akar Satir

Disutradarai dan ditulis oleh Jesse Armstrong, Mountainhead membawa warna khas Succession: dialog tajam, karakter yang menyebalkan tapi menarik, dan sindiran sosial terhadap elitisme modern. Nicholas Britell kembali mengisi skor musik, dengan nada-nada yang mengingatkan langsung pada Succession, membuat atmosfer semakin familiar namun penuh ketegangan.

---

Review Mendalam: Ketegangan, Humor Gelap, dan Satir Sosial

Film ini tidak menyuguhkan aksi atau efek visual besar. Justru, kekuatannya terletak pada atmosfer yang mencekam, percakapan yang penuh sindiran, dan karakter-karakter yang—meskipun menyebalkan—sangat realistis. Mereka adalah representasi dari dunia nyata: para “visioner” teknologi yang percaya bisa menyelamatkan dunia, tapi justru mempercepat kehancurannya.

Sebagai penonton, kita diajak menyaksikan bagaimana mereka saling menyalahkan, membual, bahkan tetap mencari peluang bisnis saat berita kerusuhan dan kehancuran muncul di ponsel mereka.

Namun sayangnya, film ini kehilangan fokus di paruh kedua. Plot yang awalnya membangun ketegangan perlahan kehilangan arah, terlalu tenggelam dalam dialog dan humor yang berlarut-larut. Perubahan suasana di pertengahan film terasa janggal dan tidak semua aktor mampu menjaga konsistensi tone cerita.

---

Kelebihan Film:

• Dialog tajam dan cerdas
• Satir sosial yang relevan dan menggugah
• Akting solid dari Ramy Youssef dan Jason Schwartzman
• Sinematografi dan scoring yang memperkuat suasana

Kekurangan Film:

• Paruh kedua film terasa lemah dan bertele-tele
• Beberapa karakter (terutama Carell) tidak terasa cocok dalam narasi
• Kurang eksplorasi terhadap krisis di luar rumah—terasa terlalu sempit

---

Rating: ★★★☆☆ (3.5/5)

Sebagai penggemar Succession, saya mengapresiasi keberanian Armstrong dalam mengangkat tema serupa dalam format film. Namun, Mountainhead terasa seperti draf panjang untuk episode Succession yang tidak pernah tayang. Potensinya besar, tapi tidak sepenuhnya terealisasi. Tetap layak ditonton, terutama bagi yang menyukai drama satir dan tema post-modern.

---

Nonton Mountainhead (2025) di Indonesia

Film ini tersedia secara streaming eksklusif di HBO Max. Kamu bisa menontonnya dengan berlangganan melalui tautan resmi berikut:

🔗 Tonton Mountainhead di HBO Max

---

Kesimpulan

Mountainhead bukan film untuk semua orang. Ini adalah karya yang menantang, lambat, dan terkadang menjengkelkan. Namun, bagi mereka yang menikmati eksplorasi karakter, kritik sosial, dan sinisme gaya Armstrong, film ini akan memberikan pengalaman yang menggugah dan membuat kita berpikir panjang tentang siapa sebenarnya yang memegang kendali dunia ini.

Sudah nonton Mountainhead? Bagikan pendapat kamu di kolom komentar! Apakah kamu merasa film ini layak jadi penerus Succession? Atau justru mengecewakan?

Jangan lupa share artikel ini jika kamu merasa tertarik dengan tema film seperti ini, dan follow blog kami untuk review film-film terbaru, rekomendasi tontonan, dan update streaming terbaik di Indonesia!