(Ditulis Juli 2025) — Dunia perfilman horor Indonesia kembali diguncang oleh karya terbaru dari Rapi Films, Kitab Sijjin & Illiyyin, yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu. Film ini menjadi kelanjutan spiritual dari Sijjin (2023), dengan benang merah ajaran kitab Sijjin dan Illiyyin dalam Islam yang mencatat amal buruk dan baik manusia. Tapi apakah film ini benar-benar merepresentasikan filosofi di balik judul beratnya?
Film ini mencoba mengangkat tema klasik: santet dalam ranah konflik keluarga. Meskipun terlihat seperti formula lama, Kitab Sijjin & Illiyyin justru mengandalkan kekuatan visual dan atmosfer menakutkan sebagai nilai jual utama. Dibintangi oleh Yunita Siregar, Kawai Labiba, dan Dinda Kanya Dewi, film ini membawa penonton ke dalam labirin emosi, dendam, dan ritual mistis yang penuh darah.
Sinopsis Singkat: Dendam yang Ditulis dalam Kitab Kegelapan
Yuli (Yunita Siregar) adalah perempuan yang sejak kecil telah menanggung penderitaan luar biasa. Orang tuanya meninggal dalam peristiwa mistis. Ia dianggap anak selingkuhan dan tumbuh di bawah bayang-bayang keluarga Ambar (Djenar Maesa Ayu), istri sah ayahnya, yang memperlakukannya seperti pembantu.
Dendam yang membara selama bertahun-tahun akhirnya membawanya pada satu keputusan: meminta bantuan dukun untuk menyantet seluruh keluarga Ambar. Dari sinilah ritual menyeramkan dimulai. Yuli harus memasukkan nama-nama korban ke dalam jasad yang baru meninggal dalam waktu tujuh hari, atau ia sendiri yang akan jadi tumbal.
Ulasan: Drama Keluarga, Gore Sadis, dan Jumpscare yang Menggigit
1. Kekuatan Cerita dan Karakter
Meski plot-nya mengangkat tema yang tergolong usang—guna-guna dalam keluarga—Kitab Sijjin & Illiyyin memiliki pendekatan karakter yang cukup menyentuh. Yuli sebagai tokoh utama berhasil tampil manusiawi dan kompleks. Penonton bisa bersimpati padanya, meski ia menjalani jalan yang gelap.
Namun, beberapa kritik muncul karena karakterisasi Yuli yang terasa “kurang jejak” dalam pengembangan naratif. Proses transformasinya dari korban menjadi pelaku balas dendam terasa terburu-buru. Alhasil, emosi dendamnya tak cukup dalam untuk membekas secara psikologis.
2. Performa Akting: Juara Dipegang Yunita & Kawai
Yunita Siregar bermain lepas dan mampu menghadirkan kegilaan dan kepedihan dalam karakter Yuli. Begitu pula Kawai Labiba sebagai Tika—anak keluarga Ambar yang masih punya hati nurani. Interaksinya dengan Yuli menghadirkan dinamika emosi yang cukup intens dan jadi highlight tersendiri. Dinda Kanya Dewi juga memerankan Laras dengan aura sinis yang kuat.
3. Eksekusi Teknis: Visual & Atmosfer Juara
Rapi Films dan Hadrah Daeng Ratu tampil maksimal di aspek teknis. Kamera bergerak dinamis, sinematografi bernuansa kelam dan dingin, serta makeup adegan gore yang cukup berani. Scoring dan sound design mengangkat suasana horor secara efektif, meski beberapa momen jumpscare terkesan dipaksakan.
Beberapa adegan sadis bahkan mengingatkan pada Final Destination, bukan sekadar horor psikologis ala film Indonesia biasa. Tapi itulah yang jadi daya tarik utama film ini.
Rating Akhir: ⭐⭐⭐½ (3.5/5)
Aspek Film | Nilai (1–5) | Catatan |
---|---|---|
Cerita | 3 | Ide menarik tapi pengembangan karakter kurang dalam |
Akting | 4 | Penampilan kuat dari Yunita & Kawai |
Visual & Sinematografi | 4 | Gambar, makeup, dan komposisi frame cukup solid |
Musik & Suara | 4 | Scoring mendukung, meski tidak semua momen sukses ditangkap |
Jumpscare & Gore | 3.5 | Eksekusi sadisnya berani, tapi jumpscare kadang berulang |
Keaslian & Kreativitas | 3 | Tema santet klise, tapi visual membawa angin segar |
Kepuasan Menonton | 3.5 | Menghibur, cocok untuk penikmat horor lokal |
⭐ RATING KESELURUHAN: 3.5 / 5
Ketersediaan Streaming & Prediksi Platform di Indonesia
Saat artikel ini ditulis (Juli 2025), film Kitab Sijjin & Illiyyin masih belum tersedia untuk ditonton secara legal di platform streaming. Film ini saat ini hanya bisa disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia.
Namun, berdasarkan pola distribusi film Rapi Films sebelumnya, diperkirakan film ini akan hadir di platform berikut dalam 2–3 bulan ke depan:
- Netflix Indonesia (kemungkinan besar, karena Rapi Films memiliki histori distribusi di sana)
- Prime Video
- Catchplay+
- Vision+
- KlikFilm
Untuk memantau ketersediaan film ini di berbagai platform streaming secara legal, silakan cek langsung melalui JustWatch Indonesia.
Kesimpulan: Horor Sadis yang Tetap Menghibur Meski Cerita Kurang Rapi
Kitab Sijjin & Illiyyin memang bukan film horor Indonesia terbaik sepanjang masa. Namun, ada usaha besar dari Hadrah Daeng Ratu untuk membangun atmosfer yang menyeramkan, terutama melalui aspek visual dan teknik sinematik yang niat.
Meskipun plot dan pacing terasa terlalu cepat dan terkadang mirip FTV, film ini cukup layak ditonton di bioskop untuk kamu yang ingin merasakan suasana horor dengan unsur gore yang kental. Akting para pemerannya juga jadi alasan utama untuk tidak melewatkan film ini.
Jika kamu penggemar film seperti Pengabdi Setan, Qodrat, atau Ritual, maka Kitab Sijjin & Illiyyin bisa jadi pilihan yang cukup memuaskan untuk tontonan akhir pekan.
Ayo Nonton, Tapi Jangan Lupa Berpikir Kritis!
Sudah siap menyaksikan balas dendam Yuli yang mengerikan? Jika kamu pencinta film horor Indonesia, Kitab Sijjin & Illiyyin bisa jadi salah satu film lokal yang menambah pengalaman sinema kamu tahun ini. Jangan lupa—tonton secara legal dan dukung industri perfilman tanah air!
Pantau jadwal dan ketersediaannya di JustWatch Indonesia