Nonton dan Review Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut (2025): Terjebak dalam Kutukan, Tumbal, dan Teror Siang Bolong
Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut (2025)

Nonton dan Review Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut (2025): Terjebak dalam Kutukan, Tumbal, dan Teror Siang Bolong

Diposting pada

Genre: Horor, Misteri, Thriller
Sutradara: Wisnu Surya Pratama
Penulis Skenario: Wicaksono Wisnu Legowo, Nuugro Agung
Pemeran: Ersya Aurelia, Bukie B. Mansyur, Atiqah Hasiholan, Rachquel Nesia Gusty Gaza
Durasi: 110 menit
Produksi: Kucing Hitam Pictures, Spasi Moving Image, BEN Film


Sinopsis: Sebuah Pelarian Menuju Neraka Dunia

Weda (Ersya Aurelia), seorang model muda yang tengah bersinar, mendadak terjebak dalam skandal besar bersama kekasihnya Bagas (Bukie B. Mansyur). Dalam keputusasaan, Bagas mengajak Weda melarikan diri ke kampung halamannya: Desa Rangkaspuna, tempat terpencil yang dulu menjadi lokasi pembuangan mayat tanpa identitas.

Namun, pelarian mereka justru membawa malapetaka. Desa ini masih mempraktikkan ritual mistis yang dipimpin oleh Ni Itoh (Atiqah Hasiholan) — seorang dukun yang meyakini bahwa dengan mengorbankan jiwa manusia, terutama bayi, ia bisa memperpanjang usia. Bersama pelayannya, Rini (Rachquel Nesia), ritual itu terus dilanjutkan tanpa ampun.

Apa yang awalnya hanya pelarian, berubah menjadi mimpi buruk yang tak bisa Weda hindari. Ia menjadi incaran utama dalam ritual maut yang lapar akan tumbal. Antara bertahan hidup atau menjadi korban berikutnya, Weda harus memilih: melawan takdir gelap atau menyerah pada keabadian yang dipenuhi darah.


Ulasan: Sebuah Potensi yang Gagal Dikembangkan

Secara ide dan latar, Kampung Jabang Mayit punya potensi luar biasa. Tema desa terpencil yang menyimpan rahasia mistis memang bukan hal baru di film horor Indonesia, tetapi film ini mencoba mengangkatnya dengan pendekatan yang sedikit berbeda: teror di siang bolong, atmosfer mistik tanpa banyak efek gelap, serta ritual kepercayaan lokal yang mengerikan.

Namun sayangnya, setelah menonton, saya harus berkata: film ini tidak berhasil mengelola potensinya. Cerita terasa terlalu klise, dan alurnya terkesan lambat dan membosankan di paruh awal. Hampir 30 menit pertama terasa kosong, hanya berisi dialog repetitif dan karakter yang tidak berkembang.

Yang paling mengganggu adalah motivasi para tokoh yang lemah. Mengapa Weda menjadi target utama ritual? Tidak ada penjelasan jelas. Karakter Ni Itoh yang sebenarnya menarik, justru kehilangan momentum karena backstory-nya tidak digali dengan cukup mendalam. Bahkan atmosfer horor pun tidak konsisten: kadang menyeramkan, kadang membingungkan.

Klimaks film? Sayangnya, terasa datar. Tidak ada ledakan emosi atau penyelesaian konflik yang memuaskan. Yang menyelamatkan hanya aspek tata artistik dan keberanian untuk menampilkan horor di siang hari yang kadang cukup efektif menimbulkan rasa tidak nyaman.


Rating Akhir: ⭐⭐½ (2.5/5)

AspekNilai (1-5)Komentar
Cerita & Naskah⭐⭐☆☆☆Potensial tapi gagal dikembangkan, alur lambat dan twist tak mengejutkan.
Akting Pemeran⭐⭐☆☆☆Beberapa terasa kaku, meski Ersya Aurelia cukup kuat di beberapa momen.
Sinematografi & Visual⭐⭐⭐⭐☆Visual siang bolong cukup menyegarkan dan tata artistik mendukung nuansa.
Suasana Horor & Ketegangan⭐⭐☆☆☆Tidak konsisten. Jumpscare kurang tepat dan tidak memorable.
Musik & Suara⭐⭐⭐☆☆Biasa saja, tidak terlalu membantu membangun atmosfer.
Penyutradaraan⭐⭐☆☆☆Perlu pengarahan narasi yang lebih tajam dan ritme yang lebih kuat.

⭐ Total Skor Keseluruhan: 2.5/5 (Cukup mengecewakan, tapi ada potensi)


Apakah Film Ini Layak Ditonton?

Jika kamu adalah penggemar horor Indonesia dan ingin melihat variasi dari ritual-ritual gelap yang terinspirasi dari kisah viral di media sosial, maka Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut mungkin masih bisa dinikmati. Namun, bagi penonton umum yang mengharapkan cerita solid, pacing yang stabil, dan klimaks yang mengguncang, film ini bisa terasa melelahkan.

Kelebihannya hanya ada pada keberanian mengambil latar desa terpencil di siang hari, sebuah pendekatan yang jarang digunakan di horor lokal. Tapi ketika naskah dan penceritaan lemah, maka efek “seram” pun ikut luntur.


Ketersediaan Streaming: Masih Belum Tersedia (Saat Artikel Ini Ditulis)

Hingga akhir Juli 2025, film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut belum tersedia di platform streaming legal mana pun di Indonesia. Namun, berdasarkan tren film horor lokal sebelumnya, kemungkinan besar film ini akan:

  • Segera hadir di Netflix Indonesia atau
  • Amazon Prime Video, yang mulai aktif mengakuisisi film horor lokal
  • KlikFilm atau Bioskop Online, platform lokal yang kerap jadi rilis lanjutan film festival dan horor

Untuk memantau ketersediaan film ini secara real-time, kamu bisa cek tautan berikut:

🔗 Lihat di JustWatch: Kampung Jabang Mayit – Ritual Maut


Kesimpulan: Mimpi Buruk yang Tidak Sepenuhnya Menyeramkan

Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut adalah film dengan niat baik — mengangkat cerita viral menjadi kisah mistis di layar lebar, menyentuh isu tradisi, kultus, dan kutukan. Tapi niat itu tidak cukup jika tidak diiringi eksekusi naratif yang kuat.

Tontonan ini mungkin akan menghibur segelintir penonton yang menyukai atmosfer desa dan kisah ritual, tapi untuk penonton umum dan pecinta horor serius, film ini terasa seperti ritual horor klise yang tak kunjung selesai.


Bagikan Pendapatmu!

Sudah nonton Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut? Apa kamu merasakan kengerian yang dijanjikan? Atau justru kecewa seperti saya?
Tinggalkan komentar kamu di bawah atau share artikel ini ke temanmu yang suka film horor lokal!
Jangan lupa pantau info streaming resminya dan dukung tontonan legal agar perfilman Indonesia terus maju.

Gambar Gravatar
Merupakan situs yang menyajikan ulasan film, rekomendasi tontonan berkualitas, serta tautan legal untuk menikmati film secara aman. Dikelola oleh tim — Rio Angga, Aqilla Oktari, dan Arzaqi Sahuda — situs ini berkomitmen menghadirkan konten yang informatif, objektif, dan terpercaya bagi para pecinta dunia perfilman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *