Sinopsis Singkat
Lima tahun pasca peristiwa Jurassic World: Dominion (2022), dunia telah terbiasa dengan keberadaan dinosaurus. Namun ketika perusahaan farmasi besar mempekerjakan Zora Bennett (Scarlett Johansson), seorang agen operasi rahasia, untuk memimpin ekspedisi ke pulau terpencil, misi ini dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk.
Bersama timnya, termasuk ahli paleontologi Dr. Henry Loomis (Jonathan Bailey) dan kapten kapal Duncan Kincaid (Mahershala Ali), mereka harus menghadapi kenyataan mengerikan: tiga spesies dinosaurus raksasa hasil eksperimen genetik yang selama ini disembunyikan dari dunia luar.
Kesan Awal: Nostalgia yang Tertahan
Disutradarai oleh Gareth Edwards (Rogue One, Godzilla 2014), film ini membawa kembali rasa kagum terhadap skala besar dan ketegangan ala Jurassic Park pertama. Namun, seperti yang dikatakan oleh salah satu penonton, “Ini bukanlah rebirth, melainkan redo dari apa yang sudah sering kita lihat.”
Meski terasa familiar, ada nuansa penyegaran dari sekuens-sekuens aksi, terutama saat tim tiba di pulau dan menghadapi Mosasaurus raksasa dalam salah satu adegan maritim paling mendebarkan sepanjang franchise.
Kekuatan dan Kelemahan Film
Kelebihan:
- Visual dan CGI: Pencitraan dinosaurus sangat realistis dan mengesankan.
- Aksi dan Skala: Adegan-adegan besar terasa hidup dan menegangkan, terutama sekuens sarang tebing dan toko swalayan terbengkalai.
- Nuansa Teror Kembali: Mirip film Jurassic Park pertama, ketegangan dibangun perlahan tapi efektif.
Kekurangan:
- Karakter Kurang Dikembangkan: Banyak karakter hanya berfungsi sebagai “pelengkap korban.”
- Subplot Keluarga Mengganggu Alur: Keluarga sipil yang terdampar terasa dipaksakan dan mengurangi momentum cerita utama.
- Alur Lambat di Awal: 25 menit pertama terasa membosankan dan terlalu sibuk mencoba “merapikan” akhir dari Dominion.
Rating Akhir: ⭐⭐⭐½ (3.5/5)
Aspek | Nilai (1-5) | Catatan |
---|---|---|
Alur Cerita | ⭐⭐⭐ | Klise tapi cukup menghibur, terutama setelah pertengahan film. |
Pengembangan Karakter | ⭐⭐ | Kurang mendalam, banyak karakter terasa satu dimensi. |
Visual & CGI | ⭐⭐⭐⭐½ | Salah satu poin terkuat film ini, spektakuler dan mendetail. |
Musik & Suara | ⭐⭐⭐ | Skor Desplat menyisipkan nostalgia, meski kadang terasa janggal. |
Sinematografi | ⭐⭐⭐⭐ | Indah, penuh pencahayaan artistik dan shot yang memukau. |
Aksi & Ketegangan | ⭐⭐⭐⭐ | Penuh adegan mendebarkan dan kreatif, terutama saat di pulau. |
Orisinalitas | ⭐⭐½ | Terlalu banyak mengulang template lama, walau dikemas lebih segar. |
Total Rata-rata | ⭐⭐⭐ (3.5) | Layak tonton, terutama bagi penggemar berat franchise. |
Kapan dan Di Mana Bisa Nonton Online?
Saat artikel ini ditulis (Juli 2025), film Jurassic World: Rebirth belum tersedia untuk streaming resmi di Indonesia. Berdasarkan distribusi film-film sebelumnya dalam franchise ini, berikut prediksi platform yang kemungkinan akan menayangkannya:
- Netflix Indonesia – franchise Jurassic World sebelumnya tersedia di sini.
- Amazon Prime Video – kemungkinan besar akan tersedia secara sewa/beli digital.
- Disney+ Hotstar – kecil kemungkinannya karena hak distribusi tidak dimiliki Disney.
- HBO GO Asia – potensi rilis eksklusif sementara untuk Asia Tenggara.
Pantau terus ketersediaan streaming resminya di JustWatch Indonesia.
Performa Para Pemeran
- Scarlett Johansson sebagai Zora Bennett tampil meyakinkan meski terasa terlalu “Hollywood” untuk peran kasar dan penuh lumpur ini.
- Mahershala Ali memberi kedalaman emosional sebagai partner setia Zora.
- Jonathan Bailey cocok sebagai ilmuwan nerdy yang akhirnya bertemu dengan subjek risetnya.
- Pemeran keluarga sipil – meski tidak buruk – lebih terasa seperti pengalih perhatian dari plot utama.
Apakah Ini Benar-Benar “Rebirth”?
Sebagian besar penggemar lama merasa bahwa film ini setidaknya jauh lebih baik dari Dominion yang penuh eksposisi dan kebosanan. Meski Rebirth tidak memberi sesuatu yang sangat baru, film ini mengembalikan elemen-elemen klasik yang membuat franchise ini dicintai: ketegangan, keajaiban, dan dinosaurus sebagai ancaman nyata.
Ada banyak kritik bahwa film ini terlalu banyak mengambil dari film pertama. Namun bagi penonton baru atau mereka yang rindu pada semangat Jurassic Park, ini adalah perjalanan yang patut dicoba.
Kesimpulan
Jurassic World: Rebirth bukanlah film yang sempurna. Tapi di tengah ekspektasi rendah akibat Dominion, film ini hadir sebagai penyelamat. Sebuah reboot setengah hati? Mungkin. Tapi setidaknya Rebirth membawa kembali adrenalin, ketegangan, dan semangat petualangan khas Jurassic Park.
Jika Anda penggemar dino sejak kecil atau sekadar pencinta aksi visual spektakuler, film ini patut ditonton di layar lebar. Namun bila Anda ingin menontonnya di rumah, bersabarlah—streaming-nya kemungkinan besar akan menyusul dalam beberapa bulan ke depan.
Jangan Ketinggalan!
Tonton di bioskop terdekat selagi tayang!
Untuk update streaming: cek JustWatch Indonesia
Kunjungi juga situs resmi di jurassicworld.com
Ingin update review dan rekomendasi film lainnya? Ikuti blog ini dan dapatkan notifikasi langsung di inbox Anda!