Sinopsis Jalan Pulang (2025): Perjalanan Mistis Menuju Keselamatan
“Jalan Pulang” merupakan debut panjang dari sutradara Jeropoint, yang sebelumnya dikenal lewat konten horor viral di media sosial. Film ini mengisahkan perjalanan Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang sedang berduka atas kematian misterius suaminya, Edward. Namun sebelum luka itu sembuh, putri mereka Arum (Saskia Chadwick) jatuh sakit dalam kondisi yang mencurigakan—bukan sekadar medis, tapi diyakini melibatkan entitas gaib.
Dengan hanya lima hari tersisa sebelum ulang tahun Arum yang jatuh di tahun kabisat, Lastini mengajak dua anak lainnya, Lia (Taskya Namya) dan Rama (Raffan Al Aryan), menyusuri Jawa untuk menemui para dukun, orang pintar, dan tokoh spiritual demi menyelamatkan Arum. Perjalanan ini menjadi pertaruhan nyawa, iman, dan keutuhan keluarga—berpacu dengan waktu untuk menemukan jalan pulang secara harfiah dan spiritual.
Pendekatan Sinematik: Spiritual Jawa dalam Balutan Horor Urban
Satu hal yang pantas diapresiasi dari “Jalan Pulang” adalah upayanya menggabungkan kekayaan ritual dan budaya spiritual Jawa dengan format film horor modern. Beberapa sekuens ritual terlihat autentik, mencengangkan, dan memberikan nuansa “horor budaya” yang jarang diangkat secara serius dalam film arus utama.
Sayangnya, dari sisi teknis, film ini terasa kurang matang. Banyak adegan yang gelap tanpa arah artistik yang jelas, color grading yang pucat dan tidak konsisten, serta editing kasar yang memengaruhi ritme cerita.
Akting: Potensi Cast Besar yang Kurang Dimaksimalkan
Dengan mengandalkan nama besar seperti Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya Namya, ekspektasi penonton tentu tinggi. Dan memang, akting para pemain cukup solid. Luna Maya tampil cukup emosional sebagai Lastini, dan chemistry antara anak-anaknya terasa wajar.
Namun sayangnya, pengembangan karakter minim. Banyak subplot yang terasa menggantung dan karakter pendukung seperti Lia bahkan terasa seperti “penumpang” dalam cerita yang seharusnya penuh urgensi.
Jumpscare Berlebihan dan Plot yang Terburu-Buru
Penonton horor Indonesia tentu tak asing dengan jump scare sebagai perangkat menegangkan. Namun di “Jalan Pulang”, teknik ini terasa repetitif dan kurang memiliki buildup emosional. Adegan-adegan kesurupan dan teriakan terasa terlalu sering dan akhirnya justru menghilangkan rasa takut yang seharusnya dibangun pelan-pelan.
Selain itu, alur cerita terasa terburu-buru, terutama menjelang klimaks. Transisi antar adegan tampak kasar, bahkan di beberapa titik membingungkan. Misalnya saat ritual malam mendadak terlihat seperti sore hari, atau flashback yang dimasukkan terlalu tiba-tiba.
Poin Positif: Ide Cerita dan Atmosfer Tradisional yang Kuat
Meskipun secara eksekusi masih jauh dari kata sempurna, film ini menyimpan potensi besar. Ide tentang menyelamatkan anak dari entitas jahat dalam kurun waktu sempit sangat menarik dan menegangkan. Film ini juga berhasil membawa kita menyusuri suasana desa, hutan, dan lokasi ritual dengan kesan spiritual dan mistis yang cukup dalam.
Bagian ini sangat mengingatkan pada film horor Asia Tenggara lain seperti The Medium, namun dengan latar lokal yang lebih khas Indonesia.
Kekurangan yang Menonjol: Teknis yang Mengganggu Kenikmatan Menonton
- Editing dan pacing buruk
- Color grading tidak konsisten
- Jumpscare repetitif dan tanpa emosi
- Flashback tidak relevan
- Beberapa karakter tidak berkontribusi nyata
Rating Akhir: ⭐⭐½ (2.5/5)
Film ini memiliki ide kuat namun eksekusi teknis dan penulisan lemah. Untuk ukuran debut, Jeropoint menunjukkan ambisi besar namun butuh banyak pembelajaran dari sisi teknikal, dramaturgi, dan struktur naratif. Para pemeran sudah solid, namun naskah dan penyutradaraan belum bisa mengoptimalkan potensi mereka.
Ketersediaan Streaming Film Jalan Pulang (2025)
📌 Per (Juni 2025), film ini belum tersedia di layanan streaming manapun.
Namun berdasarkan distribusi film horor lokal sebelumnya dari Leo Pictures, kemungkinan besar film ini akan hadir di salah satu platform berikut dalam waktu dekat:
- Netflix Indonesia (berpotensi besar, mengingat banyak film horor lokal sebelumnya rilis di sini)
- Amazon Prime Video (pernah menayangkan film Leo Pictures)
- Catchplay+
- Vidio atau MAXstream (untuk penonton lokal Indonesia)
🔗 Pantau tautan berikut secara berkala untuk informasi terbaru:
👉 JustWatch – Jalan Pulang (2025)
Kesimpulan dan Penutup
“Jalan Pulang” adalah film yang berangkat dari niat baik: mengangkat ritual dan budaya lokal dalam nuansa horor yang mencekam. Namun hasil akhirnya belum cukup kuat untuk meninggalkan kesan mendalam. Bagi penggemar horor yang terbiasa dengan karya sinematik lebih matang, film ini bisa jadi mengecewakan.
Namun, untuk kamu yang menyukai film-film horor spiritual dengan sentuhan budaya Indonesia, ini bisa jadi tontonan menarik—dengan catatan: jangan berharap terlalu tinggi.
Tertarik menyaksikan perjalanan mistis Lastini dan keluarganya?
Pantau terus perkembangan film ini di platform streaming favoritmu melalui JustWatch.
Dan jika kamu sudah menonton, bagikan pendapatmu di kolom komentar blog ini! Apakah kamu setuju bahwa “Jalan Pulang” layak disebut sebagai film yang “bikin penontonnya pengen pulang”?