Tahun ini, Hurry Up Tomorrow (2025) menjadi salah satu film yang paling banyak dibicarakan, bukan hanya karena keterlibatan The Weeknd (Abel Tesfaye) sebagai aktor utama sekaligus penulis naskah, tetapi juga karena proyek ini merupakan bagian dari peralihan besar-besaran sang musisi dari dunia musik ke dunia film. Disutradarai oleh Trey Edward Shults, dan ditulis bersama oleh Reza Fahim serta The Weeknd sendiri, film ini mencoba menyelami sisi terdalam dari identitas seorang artis yang tenggelam dalam ketenaran, kesepian, dan pencarian jati diri.
Namun, apakah film ini berhasil memenuhi ekspektasi besar tersebut? Ataukah ini hanyalah proyek ego yang terlalu ambisius tanpa isi yang kuat?
Sinopsis Singkat: Antara Insomnia, Trauma, dan Konfrontasi Diri
Hurry Up Tomorrow mengikuti kisah seorang musisi insomnia (diperankan oleh The Weeknd) yang terperangkap dalam tur musik yang melelahkan secara fisik dan mental. Dalam keterasingannya, ia bertemu dengan seorang wanita misterius (diperankan oleh Jenna Ortega) yang kemudian membawa sang musisi ke dalam perjalanan surreal yang mengguncang pemahamannya tentang siapa dirinya sebenarnya.
Cerita berkembang lambat dengan banyak visual simbolik, namun sayangnya kurang dibarengi dengan penulisan naskah yang kuat. Tokoh Jenna, yang kemudian diketahui bernama Anima (referensi langsung ke konsep psikoanalisis Carl Jung), tidak diberi cukup latar belakang atau kedalaman karakter, sementara Barry Keoghan sebagai manajer yang penuh ambiguitas hanya muncul dalam beberapa adegan yang repetitif.
Kelebihan Film: Visual dan Musik yang Mempesona
Tidak bisa dipungkiri, Hurry Up Tomorrow sangat memanjakan mata dan telinga. Penggunaan kamera 35mm, perpindahan rasio layar, dan pergerakan kamera 360 derajat menciptakan atmosfer sinematik yang khas. Setiap frame tampak seperti video musik mewah, ditambah dengan iringan soundtrack dari album terbaru The Weeknd yang dirilis Januari 2025.
Beberapa momen musikal, terutama ketika lagu Gasoline diputar, memberikan resonansi emosionalβterutama bagi penggemar setia The Weeknd. Sayangnya, selebihnya film ini justru terasa seperti klip video berdurasi panjang tanpa arah naratif yang jelas.
Kelemahan Mendasar: Cerita yang Hampa dan Penokohan yang Lemah
Inilah poin utama kritik: film ini nyaris tidak memiliki plot yang konkret. Jika Anda bukan penggemar The Weeknd, kemungkinan besar Anda akan bingung atau bosan saat menontonnya. Narasi yang terputus-putus, dialog yang kaku, dan adegan-adegan hening yang terlalu lama membuat durasi 105 menit terasa sangat panjang.
Pengembangan karakter nyaris tidak ada. Hubungan antara karakter utama dan karakter Jenna terasa artifisial dan canggung, bahkan memunculkan ketidaknyamanan karena jarak usia dan minimnya interaksi yang berarti. Banyak simbolisme yang digunakan, tapi gagal disampaikan secara efektif kepada penonton awam.
Kritik Sosial dan Eksplorasi Tema yang Gagal Menggigit
Film ini tampaknya ingin mengangkat tema-tema besar seperti ketergantungan terhadap ketenaran, tekanan kreativitas, trauma masa lalu, dan relasi parasosial. Namun semua tema tersebut hanya disentuh di permukaan. Tidak ada eksplorasi mendalam atau dialog yang benar-benar menggugah.
Akhir film yang memperlihatkan sang karakter utama bernyanyi untuk menyembuhkan traumanya terasa terlalu literal dan bahkan mengecewakan. Alih-alih menjadi klimaks emosional, momen tersebut terasa seperti konser pribadi sang artis yang dibungkus sebagai cerita.
Prediksi Ketersediaan Streaming di Indonesia
Catatan: Saat artikel ini ditulis (Mei 2025), film Hurry Up Tomorrow belum tersedia secara resmi di platform streaming mana pun.
Namun, berdasarkan tren distribusi film sebelumnya dari studio A24 dan kerja sama dengan proyek musik The Weeknd, besar kemungkinan film ini akan segera hadir di platform seperti:
- Apple TV+: Mengingat kerja sama The Weeknd dengan Apple Music.
- Amazon Prime Video: A24 kerap mendistribusikan film mereka di sini.
- MUBI atau Catchplay+: Khusus untuk penonton arthouse dan Asia Tenggara.
Untuk memantau ketersediaan resmi streaming film ini di Indonesia, silakan cek tautan berikut:
π Lihat di JustWatch
Informasi resmi juga tersedia di situs film ini:
π Kunjungi Situs Resmi Hurry Up Tomorrow
Rating dan Kesimpulan Pribadi
Dari segi produksi dan ambisi artistik, Hurry Up Tomorrow memang patut diapresiasi. Namun sebagai sebuah film utuh, banyak kekurangan yang tak bisa diabaikanβterutama dari sisi penulisan dan pengembangan karakter. Sebagai penggemar karya-karya sinematik yang menyentuh secara emosional dan naratif, saya merasa film ini terlalu narsistik dan kosong makna.
β Rating Pribadi: 2 dari 5 Bintang
Visual memukau, musik kuat, tapi narasi hampa dan minim kedalaman.
Penutup
Hurry Up Tomorrow adalah eksperimen visual yang menarik namun gagal dalam substansi. Jika Anda adalah penggemar berat The Weeknd, mungkin film ini bisa menjadi tontonan yang memuaskan dari sisi musikalitas dan gaya. Namun jika Anda mencari film dengan cerita solid dan karakter yang hidup, sebaiknya turunkan ekspektasi.
π¬ Sudahkah Anda menonton Hurry Up Tomorrow? Apa pendapat Anda tentang film ini? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!
Jangan lupa bookmark halaman ini untuk pembaruan ketersediaan streaming di Indonesia!
Dan pantau terus blog ini untuk ulasan film terbaru lainnya.