Sinopsis Film Friendship (2025)
Disutradarai dan ditulis oleh Andrew DeYoung, Friendship adalah film komedi hitam yang menyentil, canggung, dan terkadang menyesakkan. Ceritanya berpusat pada Craig Waterman (diperankan oleh Tim Robinson), seorang ayah pinggiran kota yang kesepian, kikuk, dan haus akan koneksi sosial. Hidupnya mulai berubah ketika tetangga barunya, Austin Carmichael (Paul Rudd), seorang pembawa cuaca yang memesona dan karismatik, tiba-tiba menunjukkan minat dalam menjalin persahabatan dengannya.
Tapi ini bukan kisah bromance hangat seperti yang Anda bayangkan. Seiring waktu, hubungan mereka menjadi penuh dengan dinamika yang ganjil, posesif, bahkan destruktif. Film ini menggambarkan obsesi Craig terhadap persahabatan sebagai sesuatu yang berubah menjadi mimpi buruk lambat laun—campuran antara cringe comedy dan drama psikologis yang dalam.
Ulasan Pribadi: Ketika Komedi Cringe Menjadi Wabah Sosial
Sebagai penonton, Friendship bukan film yang mudah dicerna. Ia aneh, penuh absurditas, dan kadang menyakitkan untuk ditonton—tapi itu justru kekuatannya. Gaya penyutradaraan DeYoung terasa seperti benang listrik—selalu bergetar, tidak nyaman, tapi membius. Setiap adegan terasa seperti pelanggaran terhadap norma sosial, tapi tetap menyentuh akar emosional yang sangat manusiawi.
Tim Robinson: Raja Cringe dan Dewa Kesedihan
Performa Tim Robinson sebagai Craig sungguh luar biasa. Jika Anda penggemar I Think You Should Leave, Anda tahu gaya khasnya: karakter yang terlalu jujur, terlalu keras, dan sangat tidak cocok dengan norma sosial. Tapi di sini, ia membawa lapisan baru—keterpurukan, kesepian, dan keputusasaan. Craig bukan hanya lucu dalam kegagalannya, tapi juga menyedihkan dalam perjuangannya untuk sekadar “diterima.”
Sementara itu, Paul Rudd sebagai Austin memberikan keseimbangan yang pas: karismatik, tapi manipulatif dengan cara yang halus. Ia bukan antagonis, tapi katalis yang mempercepat kehancuran Craig.
Tema: Maskulinitas, Kesepian, dan Ketakutan Akan Penolakan
Friendship secara cerdas membongkar dinamika sosial pria dewasa. Film ini menyentil keras bagaimana laki-laki sering tidak diajarkan bagaimana membentuk ikatan emosional yang sehat. Craig bukan orang jahat—ia hanyalah cerminan dari banyak pria yang tak tahu cara berteman, dan menyimpan rasa malu karena itu.
DeYoung menghadirkan kritik tajam tentang bagaimana masyarakat pinggiran kota Amerika membungkus kehampaan emosional dalam kemasan “normalitas.” Ada rasa nyeri yang muncul dari upaya Craig untuk terhubung, yang akhirnya menghancurkan segalanya.
Sinematografi dan Gaya Visual: Imajinatif dan Mengganggu
Salah satu kekuatan film ini adalah cara visualnya membawa penonton ke dalam kepala Craig. Montase fantasi Craig tentang menjadi “pahlawan” dalam hidup Austin sungguh lucu dan tragis. Desain set yang surealis namun tetap membumi, serta penggunaan suara yang tidak nyaman dan musik yang menghantui, memperkuat rasa “tidak pada tempatnya” yang konsisten di sepanjang film.
Film ini juga menggunakan gaya penyutradaraan yang mengingatkan pada serial seperti The Office atau Succession, tapi lebih suram, lebih menyakitkan, dan dengan rasa empati yang dalam.
Kekurangan: Karakter Pendukung Kurang Dalam
Meski Craig ditulis dengan dalam dan kompleks, karakter pendukung seperti istri dan anak Craig terasa kurang berkembang. Namun, bisa jadi ini adalah keputusan sadar dari pembuat film—bahwa semua karakter hanya dilihat dari kacamata Craig yang egosentris dan terganggu. Dalam interpretasi ini, kekurangan menjadi bagian dari narasi itu sendiri.
Streaming & Perkiraan Tayang Online di Indonesia
Saat artikel ini ditulis, Friendship belum tersedia di layanan streaming Indonesia. Namun mengingat film ini diproduksi oleh A24, besar kemungkinan film ini akan tersedia di beberapa platform berikut:
- Catchplay+ – sering bekerja sama dengan A24 untuk distribusi film independen di Asia Tenggara.
- Amazon Prime Video – memiliki hak tayang beberapa film A24 sebelumnya.
- MUBI – ideal untuk penonton yang mencari film alternatif dan eksperimental.
- Netflix Indonesia – meskipun tidak umum, beberapa film A24 telah tersedia secara terbatas.
Untuk update real-time ketersediaan film ini, Anda bisa pantau di:
👉 JustWatch – Friendship (2025)
Rating Akhir: ⭐⭐⭐⭐☆ (4/5)
Friendship (2025) adalah film yang berani, penuh risiko, dan sangat emosional. Tidak semua orang akan menyukai gaya humornya yang absurd dan menyakitkan, tapi bagi yang siap menelusuri kedalaman kesepian dan absurditas sosial pria dewasa, film ini adalah must-watch.
- Cerita & Tema: 9/10
- Akting: 9/10
- Sinematografi: 8.5/10
- Rewatch Value: 7/10
- Skor Keseluruhan: ⭐⭐⭐⭐☆
Kesimpulan: Film yang Tidak Mudah, Tapi Layak Dirasakan
Friendship bukan sekadar komedi cringe. Ini adalah potret getir tentang kebutuhan untuk dimiliki, dicintai, dan diterima. Craig mungkin bukan sosok yang mudah disukai, tapi siapa di antara kita yang belum pernah mencoba terlalu keras demi sebuah “teman”? Terkadang, kita hanya ingin dianggap penting, dan film ini menangkap rasa itu—dengan penuh absurditas dan kesedihan.
Ingin Tahu Kapan Bisa Nonton Friendship?
Jangan lewatkan kabar terbaru ketersediaan film ini secara streaming. Bookmark halaman JustWatch Indonesia dan pantau terus jadwal rilisnya.
Atau kunjungi situs resmi A24 Films untuk informasi produksi, trailer, dan berita festival terbaru.
📌 Sudah nonton? Bagikan pendapat kamu di kolom komentar atau media sosial, dan beri tahu kami: apakah Craig terlalu “over the top,” atau justru sangat relate?