Nonton dan Review Film: Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip (2025)
Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip (2025)

Nonton dan Review Film: Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip (2025)

Diposting pada

Film Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip (2025) adalah sekuel dari film Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Day (2014). Kali ini, Disney membawa kisah baru dengan sentuhan khas mereka, menggabungkan humor keluarga dengan petualangan road trip yang penuh kejutan.

Film ini disutradarai oleh Marvin Lemus dan ditulis oleh Matt Lopez serta Judith Viorst. Berlatar di Meksiko, film ini mengikuti perjalanan keluarga Alexander yang berusaha mempererat hubungan mereka, tetapi malah mengalami berbagai insiden tak terduga setelah menemukan sebuah patung terkutuk.

Apakah film ini layak ditonton atau justru sekadar hiburan standar dari Disney? Simak ulasan mendalam berikut ini!


Sinopsis Film

Alexander, anak berusia sebelas tahun, dan keluarganya merencanakan liburan impian ke Mexico City selama libur musim semi. Sayangnya, perjalanan ini berubah menjadi kekacauan ketika mereka menemukan sebuah idola kuno yang dikutuk. Sejak saat itu, serangkaian kejadian buruk menimpa mereka—mulai dari kendaraan mogok, salah jalan, hingga insiden-insiden kocak yang tidak terduga.

Di tengah semua kekacauan, film ini mencoba menyampaikan pesan penting tentang pentingnya memahami akar budaya dan mempererat hubungan keluarga, terutama bagi keluarga keturunan Meksiko-Amerika yang mulai kehilangan ikatan dengan budaya asal mereka.


Ulasan Film

1. Cerita dan Eksekusi

Secara garis besar, film ini memiliki premis yang menarik dengan unsur road trip yang berpotensi menghasilkan banyak momen komedi. Namun, eksekusinya terasa kurang maksimal.

Plotnya terlalu padat dengan berbagai subplot yang tidak selalu relevan, membuat cerita terasa terlalu sibuk dan melelahkan. Meskipun ada beberapa momen lucu dan menyenangkan, banyak adegan yang terasa klise dan mudah ditebak.

Namun, kehadiran unsur budaya Latino menjadi nilai tambah tersendiri. Film ini berusaha menyoroti pentingnya kembali ke akar budaya dan mengenali identitas diri, sebuah pesan yang patut diapresiasi.


2. Karakter dan Akting

Karakter utama, Alexander, sayangnya kurang berhasil sebagai protagonis yang menarik. Ia lebih banyak mengeluh sepanjang film, tanpa banyak perkembangan karakter yang berarti. Sebagai tokoh sentral, ia seharusnya memiliki momen yang lebih kuat untuk membangun empati penonton.

Beruntung, beberapa karakter lain berhasil memberikan dinamika yang lebih baik. Eva Longoria dan Jesse Garcia, sebagai orang tua Alexander, tampil cukup menghibur dengan chemistry yang kuat. Sementara itu, Cheech Marin sebagai kakek Alexander juga memberikan energi yang segar dalam beberapa adegan.

Namun, ada beberapa karakter yang terasa kurang dikembangkan dengan baik. Contohnya, saudara perempuan Alexander yang tidak memiliki banyak momen penting, sehingga kehadirannya terasa kurang berarti dalam cerita.


3. Visual dan Sinematografi

Salah satu aspek yang banyak dikeluhkan oleh penonton adalah pencahayaan dalam film ini. Banyak adegan terasa terlalu gelap dan kurang jelas, mirip dengan gaya sinematografi dalam film-film Zack Snyder. Hal ini cukup mengganggu, mengingat film ini merupakan komedi keluarga yang seharusnya memiliki tampilan visual yang lebih cerah dan nyaman ditonton.

Dari segi tata artistik, latar Mexico City berhasil ditampilkan dengan cukup menarik. Sayangnya, eksplorasi kota dan budaya Meksiko dalam film ini masih terasa dangkal, lebih sebagai latar cerita daripada elemen yang benar-benar memperkaya narasi.


4. Humor dan Hiburan

Sebagai film komedi keluarga, Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip menawarkan humor khas Disney yang ringan dan mudah dicerna.

Ada beberapa adegan yang cukup mengundang tawa, terutama yang melibatkan situasi over the top dan interaksi kocak antara karakter. Namun, sebagian besar humor dalam film ini terasa generik dan tidak memberikan kesan yang mendalam.

Salah satu momen unik dalam film ini adalah ketika anak-anak dalam perjalanan diberi Nintendo Switch, tetapi yang mereka mainkan adalah PowerWash Simulator. Banyak penonton yang merasa ini adalah pilihan yang aneh, mengingat ada banyak game lain yang lebih menarik untuk dimainkan dalam perjalanan panjang.


5. Musik dan Soundtrack

Soundtrack dalam film ini cukup menarik, terutama dengan kehadiran dua lagu berbahasa Spanyol, salah satunya dari legenda musik Meksiko, Vicente Fernández.

Meskipun tidak terlalu menonjol, musik dalam film ini cukup membantu membangun atmosfer yang sesuai dengan latar budaya yang diangkat.


Kesimpulan: Worth It atau Tidak?

Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip adalah film yang cocok bagi keluarga yang mencari tontonan ringan di akhir pekan. Meskipun memiliki beberapa momen menghibur dan pesan budaya yang penting, film ini tetap terasa sebagai produksi standar Disney+ yang tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru atau istimewa.

Jika Anda menyukai film keluarga dengan banyak kekacauan dan humor slapstick, film ini bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda mencari film road trip dengan kedalaman cerita dan karakter yang kuat, ada banyak pilihan lain yang lebih baik.

Rating: ⭐⭐☆☆☆ (2/5)


Dimana Bisa Menonton?

Film ini tersedia eksklusif di Disney+, jadi Anda bisa langsung menontonnya melalui platform streaming tersebut.


Apakah Anda sudah menonton Alexander and the Terrible, Horrible, No Good, Very Bad Road Trip? Apa pendapat Anda tentang film ini? Berikan komentar dan diskusi Anda di bawah!

Jika Anda mencari rekomendasi film lain untuk ditonton bersama keluarga, jangan lupa untuk membaca ulasan film terbaru kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *