Sinopsis Singkat Mangku Pocong
“Mangku Pocong” bercerita tentang dua saudara, Hendri (Jevan Nathanio) dan Nurul (Ajeng Fauziah), yang terpaksa pulang kampung setelah bertahun-tahun menghindari tempat kelahiran mereka karena trauma masa kecil. Kepulangan mereka dipicu kondisi kritis sang ayah, Mardi, yang kemudian meninggal dunia dalam keadaan tragis.
Dalam upaya mempertahankan hidup, Hendri dan Nurul meneruskan usaha warung makan ayah mereka. Namun, gangguan dari makhluk gaib berupa pocong mulai menghantui. Lama-kelamaan, rahasia kelam tentang usaha warung makan mereka terungkap: pesugihan berbasis tumbal manusia. Nurul sendiri menjadi target ritual ini.
Kesan Pertama Menonton Mangku Pocong
Awalnya, saya sudah siap menonton film yang mungkin masuk kategori “horor recehan” mingguan. Tapi, ternyata “Mangku Pocong” tidak seburuk yang saya bayangkan—meski tetap jauh dari sempurna.
Adegan pembuka, saat Pak Mardi memasak nasi goreng menggunakan iler pocong, berhasil menarik perhatian. Sayangnya, seiring perjalanan cerita, ritme film mulai terasa amburadul. Akting sebagian besar karakter terasa kaku, terutama saudara-saudara Pak Mardi. Apakah ini disengaja untuk membuat mereka tampak misterius? Saya tidak yakin.
Parade Pocong: Unik dan Menghibur
Yang membuat “Mangku Pocong” tetap menyenangkan untuk ditonton adalah parade penampakan pocong yang all out. Di mana-mana ada pocong: di atas, di bawah, di depan, bahkan di plafon! Film ini benar-benar mengeksplorasi segala bentuk kemunculan pocong, dengan tata rias yang beragam mulai dari pocong putih bersih hingga pocong gelap gosong.
Saya pribadi menikmati adegan-adegan absurd ini. Kalau Anda rindu suasana horor B-movie ala awal 2000-an, film ini jelas memenuhi ekspektasi.
Tema Pesugihan dan Alur Cerita
Mengangkat tema pesugihan yang cukup familiar di masyarakat Indonesia, “Mangku Pocong” berusaha membalutnya dalam konflik keluarga yang tragis. Namun, penyajian alurnya terasa penuh plot hole dan terkadang membingungkan.
Twist di penghujung film menjadi penyelamat yang lumayan mengejutkan. Saya sampai teriak dalam hati, “Anjeeengg, beneran?!”. Twist ini cukup berhasil memberikan nilai tambah terhadap plot yang awalnya terasa random.
Setting Lokasi dan Kelebihan Lain
Setting rumah makan tua dan kuburan di film ini cukup autentik, meskipun beberapa detail kecil seperti aksen Jawa yang dipaksakan terasa mengganggu. Beberapa aktor terlihat kesulitan mempertahankan dialek, membuat suasana terasa kurang konsisten.
CGI? Jangan berharap efek mewah. CGI di sini murah meriah, tapi justru memperkuat nuansa horor kelas B yang penuh nostalgia. Adegan tangan pocong di cermin hingga pecahan kaca ala VFX 2005 membuat saya tertawa geli, tapi tetap terhibur.
Karakter dan Akting
Penampilan Samuel Rizal patut diapresiasi. Walaupun gaya rambutnya agak aneh, setidaknya kehadirannya memberi sedikit energi ke dalam film. Aktor yang berperan sebagai adik Nurul juga cukup maksimal dalam menjiwai perannya, berbeda dengan mayoritas cast lain yang terasa datar.
Pak Yahya sebagai pelindung keluarga juga menjadi karakter kejutan, muncul sekonyong-konyong dengan peran penting di akhir cerita.
Prediksi Ketersediaan Streaming
Saat ini, “Mangku Pocong” belum tersedia di layanan streaming. Namun, berdasarkan tren film horor Indonesia sebelumnya, kemungkinan besar film ini akan hadir di:
- Disney+ Hotstar Indonesia
- Netflix Indonesia
- Prime Video Indonesia
- Vidio
Pastikan untuk rutin cek JustWatch Indonesia untuk pembaruan ketersediaannya.
Rating Pribadi untuk Mangku Pocong
Dari sisi hiburan, plot twist, dan parade pocong, film ini cukup menghibur. Namun, dari segi kualitas cerita, akting, dan eksekusi teknis, ada banyak kekurangan yang sulit diabaikan.
⭐ Rating: 2.5/5 bintang
Kesimpulan: Worth It Ditonton?
“Mangku Pocong” adalah film horor lokal yang tepat bagi Anda yang tidak mencari cerita berat, melainkan hiburan absurd berbalut horor dan jump scare ringan. Ini adalah film yang dinikmati bukan karena kualitas teknisnya, tetapi karena keunikannya dalam mengangkat tema pocong secara ekstrem.
Kalau Anda suka dengan film horor low budget ala awal 2000-an yang absurd tapi tetap menghibur, maka film ini bisa masuk watchlist Anda.
Tertarik menonton parade pocong yang luar biasa absurd ini? Segera tonton “Mangku Pocong” di bioskop favorit Anda dan nantikan kehadirannya di platform streaming populer Indonesia! Jangan lupa pantau JustWatch untuk update ketersediaan film ini!