Nonton dan Review Film: Sikandar (2025) – Ketika Harapan Tak Selalu Berujung Bahagia
Sikandar (2025)

Nonton dan Review Film: Sikandar (2025) – Ketika Harapan Tak Selalu Berujung Bahagia

Diposting pada

Saat nama Salman Khan disebut dalam dunia perfilman India, ekspektasi akan aksi bombastis dan dialog legendaris otomatis membumbung tinggi. Begitu pula ketika Sikandar (2025) diumumkan sebagai film terbarunya, disutradarai oleh A.R. Murugadoss dan ditulis oleh Rajat Arora, Abbas Dalal, serta Hussain Dalal. Namun, apakah film ini benar-benar mampu memenuhi ekspektasi tersebut, atau justru sebaliknya?

Saat artikel ini ditulis, film Sikandar belum tersedia di layanan streaming resmi, baik nasional maupun internasional. Namun, kami memprediksi bahwa film ini kemungkinan akan hadir di platform seperti Amazon Prime Video atau ZEE5, mengingat kerja sama sebelumnya antara rumah produksi Salman Khan dan platform tersebut. Pantau terus di JustWatch Sikandar untuk informasi terkini.


Alur Cerita dan Konsep Dasar Film Sikandar

Sikandar berkisah tentang Sanjay “Sikandar” Rajkot, seorang raja rakyat yang dicintai karena keberaniannya melawan korupsi dan membela keadilan sosial. Namun, segalanya berubah ketika ia berselisih dengan putra seorang menteri berkuasa, Rakesh Pradhan. Dari sana, konflik klasik Bollywood bergulir: pertarungan antara kebenaran dan kekuasaan, penuh aksi dan dramatisasi emosional.

Meskipun premisnya terdengar menjanjikan, sayangnya penyajiannya terasa hambar dan jauh dari menggugah. Alur yang seharusnya penuh ketegangan malah dipenuhi oleh adegan lambat dan pengulangan tidak penting. Film yang seharusnya menjadi kisah heroisme justru terasa seperti parade ego tanpa arah.


Akting: Dari Superstar ke Performa Penuh Kekecewaan

Sulit dipercaya bahwa Sikandar dibintangi oleh nama-nama besar seperti Salman Khan, Rashmika Mandanna, Kajal Aggarwal, hingga Sathyaraj.

  • Salman Khan tampil dengan ekspresi yang nyaris tidak berubah sepanjang film. Ia terlihat lebih seperti berdiri di depan kamera ketimbang benar-benar berakting. Emosi? Minim. Karisma? Tidak seperti biasanya.
  • Rashmika Mandanna juga gagal bersinar. Masalah bahasa dan pelafalan menjadikan karakternya tidak meyakinkan.
  • Sharman Joshi dan Prateik Babbar bahkan tampak seperti figuran dalam film sendiri.
  • Sathyaraj sebagai antagonis terlalu stereotipikal, seperti villain Bollywood era 90-an yang hanya berteriak tanpa substansi.

Satu-satunya momen menghibur mungkin hanyalah nomor tarian terakhir yang terasa seperti momen campy dan tidak relevan.


Sinematografi dan Visual Efek: Di Mana Kualitasnya?

Sayangnya, film ini juga tidak tertolong oleh aspek visual. CGI yang digunakan tergolong buruk – bahkan lebih rendah dibandingkan beberapa serial TV lokal. Beberapa adegan terlihat seperti dikerjakan terburu-buru tanpa post-produksi yang layak. Ditambah dengan pengambilan gambar yang generik dan efek slow motion yang berlebihan, hasil akhirnya sangat mengecewakan.


Skrip dan Dialog: Ceramah Motivasi Dua Jam Setengah

Dialog yang ditulis Rajat Arora dkk. tidak mampu memberikan daya tarik. Alih-alih percakapan alami, mayoritas dialog terdengar seperti orasi panjang tak berujung. Tidak ada punchline ikonik ala Salman Khan seperti biasanya. Bahkan lagu-lagu yang biasanya menjadi nilai jual tersendiri pun gagal mencuri perhatian.


Arah dan Visi Sutradara: A.R. Murugadoss Terburuk?

Sebagai sutradara, A.R. Murugadoss sebelumnya dikenal mampu mengangkat film aksi menjadi tontonan epik. Namun, dalam Sikandar, ia justru terlihat kehilangan arah. Tidak ada kejutan, tidak ada pembangunan karakter, dan tidak ada inovasi. Semua terasa seperti hasil template film Bollywood lawas.


Streaming Film Sikandar – Kapan Tayang di Indonesia?

Saat ini, belum ada kabar resmi mengenai ketersediaan Sikandar di layanan streaming. Namun berikut prediksi kami:

PlatformAlasan Potensial
Amazon Prime VideoKolaborasi sebelumnya dengan Salman Khan Studios
ZEE5Kerap menayangkan film Hindi populer
Netflix IndiaTerkadang membeli hak tayang pasca rilis bioskop

🔗 Cek tautan berikut untuk ketersediaan: JustWatch Sikandar


Penilaian Keseluruhan dan Rating

Berikut penilaian aspek utama film:

AspekRating (1-5)Komentar
Alur CeritaLemah dan tidak logis
AktingKaku, tidak emosional
Visual dan CGICGI buruk, efek murahan
Musik dan BGM⭐⭐Beberapa adegan menyatu, tapi tidak menyelamatkan
PenyutradaraanMinim visi dan arah
Hiburan Keseluruhan⭐⭐Sedikit adegan menyenangkan, selebihnya mengecewakan

🎬 RATING AKHIR: 1.5/5 ⭐
Film ini merupakan langkah mundur bagi semua pihak yang terlibat. Harapan akan kebangkitan Salman Khan pupus untuk kali ini.


Prediksi dan Harapan: Masihkah Ada Harapan Untuk Sikandar 2?

Mengingat kegagalan Sikandar baik secara kualitas maupun potensi box office, kemungkinan akan ada perubahan besar jika sekuel tetap digarap. Diperlukan naskah yang matang, aktor pendukung yang solid, dan keberanian untuk keluar dari formula lama.


FAQ tentang Film Sikandar (2025)

Apakah film Sikandar layak ditonton?
Tidak untuk penonton yang menginginkan cerita bermutu. Namun bisa ditonton untuk melihat perkembangan terakhir karier Salman Khan.

Apakah akan ada Sikandar 2?
Belum ada informasi resmi, tapi kecil kemungkinan tanpa perbaikan total.

Di mana bisa nonton film Sikandar?
Saat ini belum tersedia. Pantau JustWatch untuk info terbaru.

Bagaimana penampilan Rashmika Mandanna?
Sayangnya mengecewakan dan kurang menyatu dalam narasi.

Apakah film ini menghibur?
Hanya sebagian kecil adegan. Sebagian besar terasa membosankan dan klise.

Kenapa film ini gagal menurut kamu?
Kurangnya arah cerita, performa buruk para pemain, dan penyutradaraan yang lemah.


Sikandar (2025) adalah contoh nyata bagaimana sebuah proyek besar bisa runtuh jika elemen-elemen penting seperti naskah, penyutradaraan, dan akting tidak ditangani dengan serius. Terlepas dari harapan besar terhadap comeback Salman Khan, film ini gagal menghadirkan dampak berarti.

Jika Anda tetap penasaran, silakan tunggu hingga tersedia di layanan streaming dan tonton sendiri. Namun jika Anda hanya ingin hiburan berkualitas, ada banyak pilihan lain yang lebih layak untuk ditunggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *