A Working Man (2025) merupakan film aksi terbaru garapan David Ayer, dengan skenario yang ditulis oleh Sylvester Stallone. Dibintangi oleh Jason Statham sebagai Levon Cade, film ini mengikuti perjalanan seorang mantan agen operasi rahasia yang mencoba menjalani hidup sederhana sebagai pekerja konstruksi. Namun, ketika putri bosnya diculik oleh sindikat perdagangan manusia, ia kembali ke dunia kelam yang ingin ia tinggalkan.
Dengan premis yang sekilas mengingatkan pada film-film aksi klasik seperti Taken (2008) atau John Wick (2014), A Working Man menjanjikan ketegangan, aksi brutal, dan karakter ikonik khas Statham. Tapi, apakah film ini berhasil memenuhi ekspektasi? Mari kita bahas lebih dalam.
Alur Cerita: Klise Tapi Tetap Seru?
Levon Cade (Jason Statham) adalah seorang mantan anggota pasukan khusus yang kini bekerja sebagai buruh konstruksi. Ia berusaha menjalani hidup normal dan menjadi ayah yang baik bagi putrinya. Namun, kehidupannya berubah drastis saat Jenny (Arianna Rivas), putri bosnya Joe Garcia (Michael Peña), menghilang setelah menghadiri pesta malam.
Joe dan istrinya percaya hanya Levon yang mampu menemukan Jenny. Awalnya enggan, Levon akhirnya setuju untuk melacak keberadaan gadis itu. Pencariannya membawanya ke dunia kelam perdagangan manusia yang dikuasai mafia Rusia dan geng motor. Sepanjang perjalanan, ia menghadapi musuh dari berbagai kelompok etnis—dari Rusia hingga Amerika Latin—yang menambah keragaman dalam pertarungan brutal.
Seperti banyak film aksi sejenis, A Working Man mengikuti pola klasik: protagonis berbakat yang terpaksa kembali ke dunia lamanya, konflik dengan sindikat kejahatan, dan pertempuran melawan musuh satu per satu hingga mencapai bos terakhir. Meskipun tidak menawarkan sesuatu yang revolusioner dalam narasi, film ini tetap menghibur bagi penggemar genre aksi.
Aksi dan Koreografi Pertarungan: Brutal Tapi Berantakan
Sebagai film aksi, tentu saja daya tarik utama A Working Man terletak pada adegan pertarungannya. Seperti biasa, Jason Statham menunjukkan keahliannya dalam laga tangan kosong dan baku tembak yang intens. Sayangnya, banyak adegan aksi yang dieksekusi dengan gaya editing yang terlalu cepat dan shaky cam, membuat beberapa momen pertarungan sulit dinikmati dengan jelas.
Selain itu, David Ayer tampaknya ingin memberikan nuansa neo-noir dengan pencahayaan neon dan adegan yang sebagian besar berlatar malam. Sayangnya, ini justru membuat beberapa adegan tampak terlalu gelap dan kurang berkesan.
Karakter dan Akting: Statham Tetap Keren, Tapi…
Jason Statham tampil solid sebagai Levon Cade, membawa karisma khasnya sebagai pria tangguh yang tak banyak bicara namun mematikan dalam aksi. Namun, karakternya terasa datar karena kurangnya eksplorasi emosional.
Michael Peña sebagai Joe Garcia kurang diberi ruang untuk bersinar, hanya berperan sebagai ayah yang putus asa. Sementara itu, David Harbour yang berperan sebagai sahabat lama Levon, Gunny Lefferty, berhasil mencuri perhatian meski dengan porsi layar yang terbatas.
Villain utama, Dimi (Maximilian Osinski), juga kurang mengesankan. Tidak ada ancaman nyata atau kedalaman karakter yang membuatnya menonjol. Bahkan, banyak musuh di film ini yang terasa lebih seperti karakter sampingan dalam video game—sekadar rintangan sebelum mencapai bos akhir.
Visual dan Sinematografi: Kurang Maksimal
Sinematografi dalam A Working Man memiliki momen-momen menarik, terutama dalam adegan aksi yang menampilkan efek slow motion dan pencahayaan atmosferik. Namun, ada banyak adegan yang terasa kurang jelas akibat pencahayaan yang terlalu redup dan pengeditan yang serba cepat.
Beberapa adegan pertarungan mengingatkan pada film aksi era 80-an, tetapi tanpa keunikan atau daya tarik sinematik yang benar-benar membekas.
Kesimpulan dan Rating
A Working Man adalah film aksi yang tetap menghibur berkat kehadiran Jason Statham dan beberapa adegan pertarungan brutal. Namun, kelemahan dalam penyutradaraan, editing aksi yang berantakan, dan kurangnya karakter villain yang kuat membuat film ini terasa biasa saja.
Jika Anda hanya ingin menikmati aksi nonstop tanpa terlalu banyak berpikir, film ini bisa menjadi tontonan yang cukup menghibur. Namun, jika Anda mengharapkan sesuatu yang lebih mendalam atau inovatif, A Working Man mungkin bukan pilihan terbaik.
⭐ Rating: 3/5
Dimana Bisa Menonton A Working Man (2025)?
(Saat artikel ini ditulis, A Working Man belum tersedia untuk opsi streaming di Indonesia.) Namun, berdasarkan distribusi film-film sejenis, ada kemungkinan film ini akan tersedia di beberapa platform berikut dalam waktu dekat:
- Amazon Prime Video (kemungkinan besar karena film ini diproduksi oleh MGM, yang dimiliki oleh Amazon)
- Netflix (jika mendapatkan hak distribusi di luar Amerika Serikat)
- Disney+ Hotstar (tergantung pada lisensi regional)
- Catchplay+ atau Vidio (jika masuk dalam katalog film aksi di Asia Tenggara)
Untuk informasi terbaru tentang ketersediaan streaming, Anda bisa cek di JustWatch.
Jika ingin mengetahui informasi resmi terkait film ini, Anda bisa mengunjungi situs resminya di Amazon.
Bagaimana menurut Kamu tentang A Working Man? Apakah Kamu setuju dengan ulasan ini, atau justru memiliki pendapat lain? Yuk, tuliskan opini Kamu di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk terus pantau platform streaming favorit Anda agar tidak ketinggalan rilis film ini.
Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat!